Apa Itu C Stand dan Apa Saja Kegunaannya?

Apa yang terlintas dipikiranmu jika ditanyakan alat apa yang paling serbaguna dalam satu set saat shooting? Sebagian besar filmmaker dan crew grip mungkin akan menjawab dengan jawaban yang sama yaitu C-Stand. C-stand adalah alat yang dapat memengaruhi kualitas sebuah video dan film serta keamanan dalam suatu set. Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu C-Stand dan apa saja kegunaannya.

Pertama, mari kita definisikan C-Stand

C-Stand adalah alat sebaguna yang memiliki berbagai macam ukuran dan mekanisme penguncian, umumnya C-Stand memiliki bagian dasar yang sama dan dapat digunakan dalam banyak cara.

Apa itu C-stand?

C-Stand adalah dudukan logam yang dirancang untuk menempatkan lampu, kain silk, cutter light, background, dan alat lainnya pada satu set. C-Stand adalah singkatan dari dari Century Stand karena pada awalnya digunakan dipembuatan film untuk menopang reflektor matahari yang berukuran 100 persegi yang dikenal sebagai Centuries. C-stand terdiri dari alas dengan tiga kaki, dua tiang ekstensi yang dapat dipanjangkan keatas, kepala gobo, dan lengan gobo yang menempel pada kepala hobo. C-Stands adalah salah satu alat paling serbaguna dalam suatu set dan merupakan teman terbaik untuk grip.

Kegunaan C-Stand

Para pembuat film telah menggunakannya dalam banyak cara. Tapi di sini kami memiliki alasan paling mendasar mengapa seseorang menggunakan C-Stand di lokasi syuting.

  1. Untuk Cutter Light

Hal yang paling umum C-Stand biasanya digunakan sebagai dudukan untuk menopang cutter light/flags yang berfungsi sebagai alat untuk memodifikasi pencahayaan saat syuting.

  1. Untuk Menggantung Lampu

Lampu dapat diperpanjang overhead dari satu set atau subjek dengan menggunakan C-Stand. Catatan Penting untuk melakukannya dengan menghitung bobot lampu yang dapat ditopang oleh dudukan.

Baca Juga : Mengenal Teknik Dasar 3 Titik Pencahayaan

  1. Untuk Diffusion

Dua C-Stands dapat digunakan bersama-sama untuk mencengkeram kedua sisi grid difusi atau silk yang lebih besar.

  1. Untuk Background

Penggunaan umum lainnya dalam pembuatan film atau video dengan anggaran kecil adalah menggunakan dua C-Stands yang disatukan dengan pipa untuk menggantungkan green screen atau bahan lain sebagai background saat pengambilan gambar.

Baca Juga :  5 Teknik Shooting Video Menggunakan Green Screen

  1. Untuk Stand boom-mic

Jika kamu melakukan wawancara stasioner, kamu dapat menggunakan C-Stand sebagai alat pembantu untuk memposisikan tiang boommic agar dapat menangkap audio dengan lebih jelas. Hal ini sangat membantu jika kamu kekurangan crew untuk memegang boom-mic saat produksi.

Semoga artikel di atas bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kamu seputar dunia perfilman. See yaa…

Baca Juga : 10 Istilah Dalam Produksi Video dan Film Yang Wajib Kamu Tahu

Read More

4 Tips Agar Produksi Film Atau Video Kamu Selesai Tepat Waktu

Sebagai seorang asisten sutradara, adalah tanggung jawab kamu untuk memastikan bahwa produksi berjalan lancar dan tepat waktu dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. dalam artikel ini kami akan memberikan kamu 4 tips agar produksi film atau video kamu selesai tepat waktu.

Tapi apa yang terjadi jika DOP kamu membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk mempersiapkan set sebuah adegan? apa yang akan kamu lakukan ketika sutradara menginstrusikan untuk 15 kali melakukan pengambilan gambar yang sama?

Cara untuk meminta orang bergegas adalah satu-satunya strategi yang paling tidak efektif untuk menggerakkan segala sesuatunya. Terutama karena setiap set membutuhkan proses untuk mempersiapkannya.​

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga produksi kamu tetap cepat tanpa membuat semua orang panik dan dapat menyelesaikannya tepat waktu.

  1. Satu langkah didepan

Jasa Video eps-production.com

Saat kamu berada di lokasi shooting, jadilah seorang yang proaktif dalam meminta setiap departemen untuk mempersiapkan setiap elemen utama atau setup yang besar dari sebelum kamu pindah set ke set berikutnya.

Misalnya, jika kamu tau akan ada shot menggunakan dolly setinggi 9meter diset berikutnya, maka kamu harus memberitahukan orang grip sebelum pindah ke set tersebut agar mereka dapat mempersiapkannya terlebih dahulu untuk mempersingkat waktu shooting.

Jaga agar jalur komunikasi tetap terjaga dengan setiap divisi dalam produksi film atau video kamu. coba untuk mengingatkan setiap saat, hal ini tidak hanya akana membuat semua orang bertanggung jawab dan berpikir kedepan, akan tetapi juga memberikan kamu informasi dari setiap divisi tentang berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mempersiapkan sebuah set.

  1. Mintalah Estimasi Waktu, Tetapi Jangan Lupa Untuk Selalu Follow-up

Jasa Video eps-production.com

Jika kamu sudah mendapatkan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk sebuah divisi merampungkan sebuah set, jangan hanya menunggunya sampai estimasi waktu tersebut selesai, karena dapat menyebabkan produksi kamu jadi ngaret. Jadi yang perlu dilakukan adalah mengingatkan kembali sebelum estimasi waktu yang diberikan selesai.

Misalnya kamu diberikan estimasi waktu dari departemen kamera selama 15 menit untuk mereka mempersiapkan set selanjutnya. Maka, yang perlu kamu lakukan adalah ingatkan kembali saat memasuki menit ke10 dari estimasi tersebut, lalu ingatkan mereka kembalu bahwa waktunya tersisa 5 menit dari estimasi yang mereka berikan.

Baca Juga : Apa Itu Color Checker dan Bagaimana Cara Kerjanya?

  1. Berikan Sedikit Tekanan 

Jasa Video eps-production.com

Berikan sedikit tekanan pada setiap divisi adalah hal yang baik, selama kamu tidak terlalu memaksa.

Sebagai contoh, banyak DOP memiliki kecenderungan untuk mengatur-atur pencahayaan sampai dia mendapatkan settingan yang benar-benar pas atau sesaui. jika estimasi yang dia berikan sebelumnya mendekati atau meleset dari jadwal, maka katakanlah hal berikut ini :

“Oke banget ni, kayanya udah siap buat take selanjutnya. Gimana kalau aktor/talent kita bawa kesini sekarang?”

Ini adalah cara yang baik untuk mengingatkan DOP agar sadar akan waktu dan juga menjaga agar komunikasi tetap terjaga dengan baik.

  1. Pastikan Setiap Crew Membaca Callsheet

Jasa Video eps-production.com

memberi gagasan yang jelas kepada crew tentang schedule shooting hari ini, dapat menyelaraskan semua orang untuk memiliki tujuan yang sama.

Buatlah semua orang yang ada dalam produksi kamu untuk turut serta memastikan bahwa produksi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Jadi jangan segan meminta mereka untuk mewujudkannya.

TIPS : TRASNPARASI DAPAT MENGHUBUNGKAN TIM

Ide yang bagus jika kamu membuatkan call sheet dalam bentuk pdf dan membagikan kesuluruh anggota tim, sehingga mereka dapat mendownload dan membukanya setiap saat di smartphonennya.

Baca Juga : 10 Alat Ini Dapat Membuat Film Pendek Kamu Lebih Berkualitas loh!

Read More

5 Aturan Dalam Pre-Production Meeting Agar Lebih Efektif

Dalam memproduksi sebuah fim atau video dibutuhkanlah PPM atau Pre-Production Meeting yang merujuk pada proses praproduksi. Intinya adalah rapat praproduksi yang dilakukan seluruh divisi dalam proses pembuatan film. PPM dilakukan ketika kru sudah lengkap agar dapat mengefektifkan waktu, sehingga tidak memerlukan dua kali penjelasan konsep dan lain sebagainya.

Setelah melalui proses pengembangan ide dan skenario sampai pada akhirnya mencapai final draft dan disepakati oleh produser dan juga sutradara, seluruh tim harus mengetahui skenario tersebut. Pertama kali yang dilakukan pada saat PPM adalah script conference. Script conference adalah analisis terhadap cerita dan struktur dramatik yang dijelaskan oleh penulis skenario. Dari skenario yang sudah diberikan, seluruh tim bisa memulai dengan breakdown masing-masing kebutuhan. Hal ini tentunya berdasarkan konsep penyutradaraan yang diberikan sutradara. Pada saat PPM, seorang produser akan mencatat segala kebutuhan produksi, sejak praproduksi hingga pascaproduksi, untuk memudahkan sinkronisasi budget dan konsep keseluruhan film.

Nah, jadi PPM itu sangat penting, kan? Berikut ini eps-production akan menjelaskan beberapa aturan penting untuk membuat proses Pre-Production Meeting menjadi lebih efektif.

Baca Juga : 5 Protokol Kesehatan Syuting Film di Masa Pandemi

  1. On Time!

Jasa Video eps-production.com

Waktu itu sesuatu yang sangat berharga. Kenapa? Karena waktu hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi. Datang tepat waktu ternyata juga punya banyak manfaat. Di antaranya yaitu, kita bisa membangun citra baik di depan rekan kerja lain. Orang lain yang melihat kita datang tepat waktu, tentu akan merasa sungkan jika mereka terlambat. Manfaat lain dari tepat waktu adalah kalian bisa lebih santai menunggu. Bukankah lebih baik menunggu daripada ditunggu? Ketika kita menunggu, kita memiliki lebih banyak waktu untuk berbenah diri, dan mempersiapkan kebutuhan selanjutnya dan juga kita akan dipandang sebagai pekerja yang profesional dan menghargai waktu. Keefektifan waktu juga bisa menjadikan PPM yang nyaman bagi rekan kerja satu dan lainnya. Karena datang on time pada saat PPM kita dapat menyelesaikan banyak hal dan tidak akan kehilangan atau ketinggalan informasi yang disampaikan kru lain.

  1. Creative Deck

Creative deck adalah halaman atau slide yang berisi gambar, poin-poin beserta penjelasan kreatif sesuai dengan breakdown masing-masing kru yang terlibat di produksi film. Isi dari creative deck diantaranya yaitu director’s treatment, referensi shot, cast atau pemain yang terlibat baik main talent dan juga supporting talent, referensi properti, art sketch, foto lokasi, referensi wardrobe dan make up, look dan mood warna yang akan dimunculkan dalam film. Creative deck akan makin efektif dan efisien ketika sudah rapi, lengkap, dan terstruktur. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat kru film tidak sedikit. Dengan banyaknya konsep yang sudah dibuat tentunya kita berharap seluruh kru dapat paham, sehingga dapat terjalin kerjasama yang sehat dan baik.

  1. Tempat Yang Kondusif

Jasa Video eps-production.com

Pilihlah tempat yang sejuk dan memiliki suhu yang pas untuk menunjang keefektifan PPM. Jika PPM dilakukan di luar ruangan kita harus pilih tempat yang cukup teduh dan sejuk sehingga kru yang mengikuti PPM bisa merasa nyaman. Selain itu, pilihlah tempat yang tidak terlalu ramai agar para kru yang terlibat dalam PPM tetap fokus menyimak. Jika melakukan PPM di tempat yang ramai, baik ramai orang di tempat itu atau lalu lalang kendaraan, tentunya kalian dan kru juga akan terdistraksi banyak hal. PPM di tempat yang ramai juga akan memerlukan tenaga ekstra untuk mengeluarkan suara yang keras sehingga tim yang turut serta dalam rapat akan memperhatikan kalian. Jadi, jangan sampai salah pilih tempat, ya.

Baca Juga:  3 Tren Iklan di Masa Pandemi

  1. Persiapkan Poin-Poin Tambahan

Jasa Video eps-production.com

Sebelum PPM dilaksanakan, alangkah lebih baiknya seluruh kepala per divisi mencatat poin-poin pembahasan yang akan dijelaskan agar tidak ada poin yang terlewat untuk didiskusikan bersama dan saat topik pembahasan tidak melenceng dari tujuan awal. Karena pada dasarnya dalam pembuatan film, antara divisi satu dengan yang lainnya memerlukan kerjasama serta komunikasi yang baik. Poin-poin pembahasan juga tidak boleh dilewatkan seorang produser, karena nantinya produser akan membuat kebutuhan budget masing-masing divisi. Dalam poin-poin pembahasan bisa juga ditambahkan pertanyaan dan konfirmasi antar kru agar tidak terjadi miskomunikasi saat proses syuting berlangsung. Selain itu, poin-poin pembahasan di dalamnya termasuk juga laporan perkembangan per divisi, misalnya kru sutradara sudah ditahap casting, kru artistik sudah melalui tahap mencari properti, dan lain sebagainya.

  1. Pemilihan Waktu Meeting

Jasa Video eps-production.com

Pemilihan waktu meeting juga berpengaruh pada mood kru. Kita dapat melakukan PPM di jam-jam setelah makan siang hingga selesai di sore hari. Karena jika kalian memilih waktu terlalu pagi, mungkin bisa jadi ada beberapa kru yang keberatan karena harus menyelesaikan tugas rumah tangga, atau tugas lainnya. Begitu juga dengan pemilihan waktu meeting yang terlalu malam, karena malam hari adalah waktu untuk beristirahat dan juga tidak baik untuk kesehatan. Demi kerjasama yang baik dan kondusif, kalian juga perlu memperhatikan kesehatan mereka, salah satunya dengan memilih waktu meeting yang tepat.

Jadi, Pre-Production Meeting adalah kegiatan yang penting untuk dilakukan dan bukan kegiatan yang asal-asalan. Banyak poin-poin penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan PPM dengan kru. Semoga tulisan ini bisa membantu ya! Selamat berkarya!

Baca Juga : 6 Tahapan Development Ide Kreatif Dalam Pembuatan Film

 

Read More

6 Skill yang Dibutuhkan oleh Seorang Art Director

Art director bertugas untuk memberikan nyawa dan rasa dalam sebuah karya seni, maka dari itu profesi ini banyak dibutuhkan oleh production house. Dalam pembuatan karya seni seperti film, majalah, koran, packaging, dan karya visual lainnya dibutuhkanlah seorang art director. Ia juga memimpin tim dibawahnya seperti graphic designer, editor, fotografer, penata gaya, dan lainnya yang nantinya akan menjembatani creative director dengan head project atas keberlangsungan sebuah project.

Baca Juga : Mengenal Perbedaan Editing Offline vs Online Dalam Video Dan Film

Seorang art director harus dapat menyampaikan pesan sebuah brand atau client-nya kepada audiens melalui estetika audio dan visual. Untuk itu dibutuhkanlah skill dan profesionalitas agar pesan tersebut menjadi sebuah awareness dan sampai kepada audiens. Berikut di bawah ini beberapa skill yang dibutuhkan oleh seorang art director:

  1. Artistik

Art director bertanggung jawab dalam memberikan estetika di dalam sebuah karya seni, maka Ia dituntut memiliki jiwa artistik dan memahami hal-hal teknis seperti lighting, framing photography, typography, dan teknis visual lainnya sehingga memudahkan penentuan detil yang akan digunakan dalam proses produksi.

 

  1. Kreatif

Jasa Video eps-production.com

Art director harus memiliki kreatifitas dan imajinasi yang memang sudah ada dalam diri sendiri. Ia harus mengetahui cara mengkombinasikan warna dalam visual, agar terlihat bagus dalam bentuk digital maupun cetak.

 

  1. Teamwork

Jasa Video eps-production.com

Art director mengatur dan mengawasi pekerjaan graphic designer, penata seni yang mengerjakan karya visual dan pekerja seni lainnya yang bekerja dibawah naungannya. Jika tidak bisa berkolaborasi dan bekerja sama dengan orang lain, akan sulit jadinya untuk menyelesaikan project.

 

Baca Juga : Director of Photography (DOP), Tugasnya Ngapain Aja Sih?

 

  1. Memperhatikan detil

Jasa Video eps-production.com

Art director harus dapat memperhatikan detil sekecil apa pun itu.  Ketika memberikan arahan, ada lighting yang harus diperhatikan, properti yang harus ditambahkan, kombinasi yang digunakan dalam palet warna, dan lainnya. hingga detil sekecil warna properti tambahan yang berdampak bagi penikmat karya visual tersebut.

 

  1. Komunikatif

Jasa Video eps-production.com

Seorang art director harus bisa menyampaikan visi atau bayangan visual yang dimiliki kepada calon klien. Jika sudah disetujui, art director akan menerjemahkan dan mengemas bayangan visual tadi ke bentuk karya visual yang bagus.

 

  1. Terbuka

Jasa Video eps-production.com

Terbuka maksudnya disini adalah seorang art director harus dapat menerima masukan dari timnya. Sudah hal yang biasa jika di dalam tim terdapat perbedaan pendapat dan art director-lah yang harus menyatukan kembali visi dalam tim.

Terbuka disini bukan hanya di dalam internal tim, namun jika klien kurang pas dengan salah satu atau beberapa treatment yang diberikan maka art director harus dapat menerima masukan dan mencari jalan tengah untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan seorang art director dan memenuhi ekspektasi dari klien.

Nah, itulah beberapa skill yang harus dimiliki oleh seorang art director agar dapat menghidupkan dan memberikan estetika pada sebuah project. Bagaimana? Apakah kamu siap menjadi seorang art director?

Baca Juga : Mengenal Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Sutradara

Read More

Mengenal Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Sutradara

Sutradara (Director) ia adalah orang yang berada di belakang kamera. Namun peran seorang sutradara sangat menentukan hasil akhir sebuah film. Nah di artikel kali ini eps production akan mengupas tuntas tentang sutradara dan tugas-tugasnya.

Siapa Itu Sutradara Film?

Sutradara adalah seseorang yang menentukan visi kreatif sebuah film. Sutradara memiliki kontrol terhadap pilihan-pilihan kreatif, mulai dari keaktoran, tata visual, suara, sampai musik. Oleh karena itu, sutradara film tidak hanya dituntut memiliki pemahaman yang mumpuni terhadap aspek-aspek teknis, tetapi juga karakter yang kuat sebagai seorang pemimpin. Tidak hanya itu, sutradara juga harus memiliki ikatan personal yang kuat pada sebuah cerita karena hanya dengan begitu ia mampu menceritakan sebuah cerita dalam level emosi yang mendalam.

Tugas Sutradara Dalam Pra-produksi

Jasa Video eps-production.com

Pra-produksi adalah tahap pertama dalam pembuatan film di mana naskah yang telah rampung, di-breakdown untuk berbagai macam kepentingan seperti budgeting (penganggaran), scheduling (penjadwalan), sampai categorization(pengkategorian). Pada tahapan ini sutradara adalah orang pertama yang ‘masuk’ ke sebuah project setelah penulis naskah. Setelah masuk ke dalam project, berikut yang harus dilakukan sutradara:

  1. Membentuk Tim : setelah sutradara bergabung, hal pertama yang dia lakukan adalah membentuk tim. Sutradara akan menunjuk kepala masing-masing departemen seperti: asisten sutradara pertama, penata kamera, penata artistik, penata suara, penata peran, penata rias, penata busana, penata musik, sampai penyunting gambar.
  2. Membuat Director’s Treatment : director’s treatment adalah pemaparan intensi dan visi seorang sutradara terhadap sebuah cerita. Lewat pemaparan ini, sutradara dapat mengkomunikasikan apa yang ia inginkan kepada rekan-rekan kru dan teknisi. Setelah sutradara memaparkannya, rekan-rekan kru mulai bergerak sesuai dengan visi yang diinginkan sutradara.
  3. Casting : biasanya proses pemilihan pemeran utama sudah dimulai ketika naskah masih ditulis. Namun dalam banyak kasus juga, proses ini dimulai ketika sutradara ‘masuk’ ke dalam sebuah project. Biasanya sutradara akan terlibat langsung memilih pemeran utama dan pendukung. Sementara untuk peran-peran yang lebih kecil, sutradara mendelegasikan tugasnya kepada penata peran (casting director), tentu dengan persetujuan akhir dari sang sutradara sendiri.
  4. Berlatih Bersama Aktor : setelah aktor terpilih, sutradara mulai berlatih bersama para aktor. Biasanya proses dimulai dengan membedah skenario bersama-sama. Proses ini bertujuan agar sutradara dan para pemeran memiliki pemahaman yang sama dari setiap adegan dan baris dialog yang diucapkan. Setelah itu, sutradara akan berlatih bersama aktor mempraktekan setiap adegan yang ada di dalam skenario. Betul, proses ini tak jauh berbeda dengan proses latihan pementasan teater.

Baca Juga : Pentingnya Melakukan Tes Kamera Sebelum Shooting Film

Tugas Sutradara Saat Produksi

Tahap produksi adalah tahap dimana skenario diterjemahkan menjadi gambar dan suara, atau lebih dikenal dengan proses syuting / shooting. Di sini sutradara bertugas memimpin semua lini, mulai dari aktor sampai kru dan teknisi, dalam mengerjakan tugas masing-masing. Berikut rinciannya :

  1. Memandu Aktor : setelah berlatih bersama aktor, sekarang adalah di mana proses pembuatan film sesungguhnya terjadi. Sutradara bertugas memberikan informasi, mengarahkan, mengatur, memberikan catatan, dan memimpin para aktor agar dapat memerankan karakter masing-masing sebaik mungkin.
  2. Memastikan Kru Menjalankan Tugasnya : setelah proses pra-produksi, yang di Indonesia umumnya berlangsung 1-3 bulan (tergantung kesulitan), para kru mulai bergerak mengimplementasikan semua yang telah dipersiapkan. Penata artistik membangun set dan menyiapkan properti, penata kamera merekam gambar dengan kameranya, dst. Tugas sutradara adalah memastikan mereka menjalankan fungsi dan peran masing-masing.
  3. Pemimpin dan Rekan Diskusi : tidak ada proses syuting yang tanpa masalah. Setiap hari sutradara akan berhadapan dengan masalah-masalah teknis yang ada di lapangan. Kadang masalahnya kecil, tak jarang pula masalahnya cukup besar. Oleh karena itu, sutradara harus bisa menjadi rekan diskusi dan pemecah masalah yang baik untuk semua pihak.

Baca Juga : Kamu Ingin Jadi Aktor Film Profesional?

Tugas Sutradara Saat Pasca-produksi

Jasa Video eps-production.com

Setelah proses syuting selesai, semua hasil syuting akan dibawa ke rumah pascaproduksi (post-house). Penyunting gambar atau editor akan mulai memilih hasil syuting untuk kemudian dirangkai mengikuti skenario. Di tahap ini, tugas sutradara belum selesai. Berikut tugas sutradara selama tahap pascaproduksi berlangsung:

  1. Memberikan Pendapat Pada Hasil Editing: biasanya editor bekerja tanpa arahan sutradara terlebih dahulu. Tujuannya agar editor bisa bekerja secara jernih tanpa intervensi sutradara. Setelah potongan kasar (rough cut) selesai, editor akan memperlihatkannya kepada sutradara. Setelah sutradara menonton, ia akan memberikan pendapat dan masukan pada editor sesuai dengan visinya. Setelah proses, yang biasanya memakan waktu 1-3 bulan ini, gambar akan dinyatakan dikunci (picture lock). Setelah picture lock, susunan cerita sudah tidak bisa diubah lagi. Film dinyatakan picture lock ketika sutradara dan produser telah memberikan persetujuan final.
  2. Memberikan Pendapat Pada Teknisi Lain: setelah picture lock, hasil editing akan dibawa ke teknisi warna dan suara. Pada tahap ini sutradara bersama penata kamera dan pewarna (colorist) akan mendiskusikan warna seperti apa yang tepat untuk filmnya. Begitu pula dengan tata suara dan musik, sutradara diminta memberikan masukan agar polesan akhirnya semakin maksimal.

Mau baca artikel menarik lainnya? klik disini

Read More

Mengenal Teknik Dasar 3 Titik Pencahayaan Dalam Video dan Film

Three-point lighting (tiga titik pencahayaan) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam video, film, fotografi, dan lainnya. Metode ini adalah sistem dasar pencahayaan yang digunakan secara luas karena sederhana dan dapat menonjolkan subyek dari latar belakang.

Jasa Video eps-production.com

Dengan menggunakan tiga posisi terpisah, kita dapat menerangi subyek dan juga mengendalikan (atau menghilangkan seluruhnya) bayangan yang dihasilkan oleh pencahayaan langsung. Tiga komponen dari pencahayaan tiga titik adalah key lightfill light, dan back light.

Baca Juga : 7 Departemen Kru Film Pendek Atau Video

  1. Key Light

Jasa Video eps-production.com

Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari tiga cahaya yang digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini ditempatkan di antara sisi kamera dan subjek sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45o) sehingga satu sisi subyek akan terang, tetapi sisi lain agak gelap. Key light adalah yang membuat subyek nampak tetapi menghasilkan gambar yang tidak alami dan memiliki kontras yang tinggi.

  1. Fill Light

Fill light digunakan sebagai sumber cahaya kedua untuk key light dan ditempatkan di sisi berlawanan dari subyek. Sumber cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi bayangan yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi kontras yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat natural.

Baca Juga : 8 Tips Membuat Film Dokumenter

  1. Back Light

Jasa Video eps-production.com

Back light ditempatkan di belakang subyek dan digunakan untuk pencahayaan subyek dari belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih redup dari key light; sumber cahaya ini akan memberikan highlight yang cukup pada subyek dan memisahkan subyek dari latar belakang. Back light menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi.

  1. Variasi

Meskipun teknik 3 titik pencahayaan ini paling efektif bila memiliki tiga sumber cahaya yang digunakan, variasi juga dapat dibuat dengan teknik tersebut untuk mengakomodasi berbagai situasi tertentu atau hanya untuk sekedar tujuan artistik. Jika kita hanya memiliki cahaya tunggal, maka cahaya tersebut adalah key light kita. Jika memiliki dua sumber cahaya, maka kita memiliki dua jenis pencahayaan, key light dan salah satu fill light atau back light.

Baca Juga : 6 Teknik Pencahayaan Film Terbaik

Read More

7 Departemen Kru Film Pendek Atau Video

Sebuah kru film adalah sekelompok orang yang dipekerjakan perusahaan produksi untuk membuat sebuah film atau gambar bergerak. Kru berbeda dengan pemeran, yaitu aktor-aktor yang tampil di depan kamera atau mengisi suara suatu film. Kru juga terpisah dari produser, yaitu orang-orang yang memegang sebagian perusahaan film atau hak properti intelektual film. Sebuah kru film terbagi menjadi beberapa sektor, masing-masing berkecimpung dalam aspek produksi tertentu. Posisi kru film telah berevolusi selama bertahun-tahun, didorong oleh perubahan teknologi dna perkembangan jaman.

Kali ini eps-production akan menjelaskan tentang departemen-departemen apa saja yang ada dalam suatu industri film, alasannya karena kami ingin agar kalian bisa memahami cara kerja hierarki, sebagaimana yang diterapkan dalam industri. Dengan memahami struktur kerja hirarki, diharapkan kalian bisa menerapkannya. Struktur ini diterapkan karena lebih efektif dan efisien. Masing-masing peran memiliki fokus pada tugasnya masing-masing, sehingga tidak ada tenaga atau waktu yang terbuang sia-sia.

Secara garis besar, produksi suatu film dibagi ke dalam beberapa departemen. Departemen-departemen tersebut dipimpin oleh pemimpinnya masing-masing. Masing-masing departemen memiliki fungsi dan perannya dan bekerjasama untuk mewujudkan visi yang diberikan sutradara.

Departemen-departemen tersebut antara lain departemen produksi (dipimpin produser), departemen penyutradaraan (dipimpin sutradara), departemen artistik (dipimpin penata artistik / production designer), departemen kamera (dipimpin penata kamera), departemen suara (dipimpin penata suara), departemen kostum (dipimpin penata kostum utama), departemen makeup (dipimpin penata rias utama), departemen post-production (dipimpin post-pro supervisor).

Susunan Crew dalam pembuatan film :

  1. Departemen Produksi

Produser: Bertanggung jawab pada satu produksi film secara keseluruhan. Memimpin manajemen produksi, dari awal hingga akhir, agar sebuah film dapat terselesaikan dengan baik. Produser menginisiasi sebuah project, mencarikan dana / funding, mencari dan memilih tenaga kerja yang akan terlibat, hingga melakukan supervisi terhadap proses pembuatan film secara keseluruhan.

Produser Pelaksana / Line Producer: ‘Tangan kanan’ produser untuk urusan teknis. Ibaratnya, produser merancang satu produksi secara kesuluruhan (plafon budget, timeline, tenaga kerja, dsb), produser pelaksana yang menjalankan rancangan tersebut setiap harinya. Itu sebabnya ia disebut produser pelaksana.

Manajer Unit Produksi / Unit Production Manager : Bekerja dibawah supervisi produser pelaksana, manajer produksi bertugas memastikan segala sesuatu yang bersinggungan dengan produksi (hal-hal fisik bukan kreatif) berjalan dengan baik. Ia memastikan semua kru dalam kondisi baik, tidak ada peralatan yang rusak, tidak ada alat yang keluar dari rancangan budget, memesan dan memastikan logistik datang tepat waktu, dan lain sebagainya.

Akuntan Produksi: Memantau dan mengelola perputaran kas dalam satu produksi. Melakukan tugas-tugas bendahara, antara lain mencatat pemasukan dan pengeluaran selama produksi, bekerjasama dengan produser pelaksana agar budget dapat terjaga dengan baik, dsb.

Manajer Lokasi: Manajer lokasi (biasa bekerja sebagai tim dengan location scout), bertugas mencari lokasi yang sesuai dengan visi sutradara. Ia juga bertugas untuk mengurus segala perizinan, mulai dari biaya sewa, izin keramaian polisi, uang keamanan preman, dsb, agar syuting dapat berjalan dengan aman dan tenteram.

Production Assistant: Biasa disebut PU (Pembantu Umum), bertugas untuk membantu tim produksi secara generik. Apabila ada kebutuhan mendesak secara tiba-tiba, maka production assistant lah yang bergerak cepat dan mobile. Pembantu umum juga membantu menyiapkan logistik konsumsi dan mendistribusikannya ke kru.

  1. Departemen Penyutradaraan
Jasa Video eps-production.com

Christopher Nolan

Sutradara: Penanggungjawab kreatif utama dalam produksi film. Berkontribusi di segala aspek, mulai dari penentuan plot & alur cerita, memilih pemeran, memilih kru-kru utama, menentukan bloking pemeran, pengembangan karakter, memilih lokasi yang dibutuhkan cerita, referensi musik, pergerakan kamera, pilihan shot, dan hal-hal kreatif lainnya. Dengan bantuan kru dari berbagai departemen, sutradara memastikan visinya dapat terlaksana sebaik mungkin.

Asisten Sutradara 1: Membantu sutradara dalam urusan jadwal, manajemen pemeran dan kru (jadwal panggilan kru & pemeran ke lokasi), jadwal makan dan istirahat, jadwal set alat (kamera, lampu, artistik), dsb. Ia harus memastikan jadwal dapat berjalan tepat waktu dan tidak ada adegan yang tidak terambil. Apabila ada jadwal yang ngaret, ia juga mesti berpikir cepat untuk merombak jadwal agar tak ada adegan yang harus dikorbankan.

Asisten Sutradara 2: Bertugas membantu sutradara menyutradarai figuran (extras). Ia juga bertugas membantu asisten sutradara 1 dalam menyusun jadwal. Selain itu, setiap hari syuting, asisten sutradara 2 bertugas mengetik call sheet (jadwal panggilan untuk kru & pemeran di hari syuting berikutnya).

Penulis: Bersama sutradara, mengembangkan cerita dari coretan hingga menjadi naskah. Ia bertugas memastikan cerita dapat bergerak dengan baik. Ia juga mengembangkan karakter-karakter dalam film agar believable dan relatable dengan penonton.

Script Continuity: Senjata utamanya adalah kamera pocket. Ia bertugas memotret setiap hal visual yang muncul di dalam frame agar terjaga kesinambungannya di setiap adegan. Misalnya: jika di shot sebelumnya, pemeran A memegang pensil di tangan kiri ketika berbicara, maka di shot berikutnya script continuity harus mengingatkan agar pensil tetap di tangan kiri. Lebih tricky lagi untuk syuting jumping (urutan adegan diambil acak), maka ia harus berhati-hati dalam memperhatikan hal-hal visual yang muncul di frame.

Casting Director: Bertugas memilih aktor untuk memerankan karakter sesuai kebutuhan cerita. Mereka akan berdiskusi dan berkonsultasi dengan sutradara. Setelah sutradara menceritakan visi dan kebutuhan ceritanya, casting director akan membantunya mencarikan pemeran yang dibutuhkan.

Kordinator Pemeran: Di lokasi syuting, perannya cukup vital. Kordinator pemeran mengatur jadwal pemeran sesuai dengan jadwal yang sudah disiapkan oleh asisten sutradara. Asisten sutradara akan memanggil pemeran untuk masuk atau keluar dari set dan kordinator pemeran bertuga mengkoordinasikannya dengan para aktor. Kordinator pemeran juga bertugas menyalurkan logistik ke para pemeran dari tim produksi.

  1. Departemen Kamera

Penata Kamera: Biasa disebut Director of Photography (DP) atau Sinematografer. Sebutan sinematografer biasanya dipakai apabila DP dan operator kamera adalah orang yang sama. Penata kamera bertugas sebagai ‘penerjemah’ sutradara dalam level teknis pengambilan gambar. Penata Kamera berdiskusi dengan sutradara dan memberi masukan perihal teknis pengambilan gambar, mulai dari jenis kamera, lensa, pendekatan gambar, lighting, tone warna, dsb. Semua dikerjakan sesuai dengan kebutuhan cerita menurut visi sutradara. Singkatnya, sutradara menjelaskan pada DP tampilan visual seperti apa yang ia inginkan, dan DP yang akan memilih lensa, filter, lighting, komposisi, dsb untuk memberikan efek estetis tertentu pada penonton.

Operator Kamera: Sesuai dengan namanya, ia bertugas mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan penata kamera (DP). Seringkali, penata kamera dan operator kamera adalah orang yang sama.

Asisten Penata Kamera: Biasa disebut juga focus puller. Tugasnya adalah memastikan semua gambar yang diambil fokus. Asisten penata kamera juga bertugas merakit dan membongkar rigging kamera di awal dan akhir syuting.

Clapper: Bertugas memberikan identitas pada gambar yang sedang diambil. Film pendek bisa terdiri dari belasan bahkan puluhan adegan, apalagi film panjang. Agar tak bingung ketika disunting, setiap gambar yang diambil diberikan identitas sesuai nomor scene dan shot yang ditulis di naskah.

Digital Imaging Technician (DIT): Hanya pembuatan film di era digital yang mengenal jabatan ini. DIT bertugas mengarsip dan membackup data yang sudah selesai diambil. Gambar-gambar yang telah diambil akan dikelola oleh DIT untuk  tidak hanya dipindahkan ke tempat penyimpanan seperti harddisk, tetapi juga di compress untuk proses selanjutnya di paska produksi. DIT juga bertugas menerapkan beberapa adjustment pada gambar yang sudah diambil sesuai dengan arahan penata kamera, misalnya terang gelap, tone warna, dsb.

Gaffer: Ketua urusan pencahayaan (lampu). Dengan arahan dari DP, gaffer membuat desain pencahayaan dan tata letak lampu agar visi sutradara dapat terwujud.

Best Boy (Lighting): Asisten gaffer. Ketimbang gaffer yang lebih banyak mengurus teknis pencahayaan, best boy lebih banyak berkutat pada urusan logistik, seperti manajemen alat.

Key Grip: Selain lampu, ada beberapa perlengkapan lain yang sering dipakai di lokasi film, antara lain polyfoam (stirofoam untuk reflector), diffuser, butterfly, dolly track, kaki lampu, flag, dsb. Key grip adalah kepala untuk urusan-urusan tersebut.

Best Boy (Grip): Membantu key grip.

  1. Departemen Artistik

Jasa Video eps-production.com

Penata Artistik / Production Designer: Sebetulnya jabatan production designer dan art director (penata artistik) adalah jabatan yang berbeda. Production designer adalah perancang tampilan visual film secara keseluruhan, mulai dari warna set, props, pattern, warna pakaian, makeup, dsb. Namun di Indonesia, jabatan ini belum banyak dipakai. Oleh karena itu, kita lebih sering menemukan penata kostum dan rias bekerja secara terpisah dengan tim artistik, padahal semestinya mereka bekerja di bawah satu rancangan  visual yang sama. Berbeda dengan production designer, penata artistik lebih fokus pada urusan artistik (set dan props saja). Ialah yang merancang tampilan interior sebuah set, beserta menyiapkan properti-properti yang dibutuhkan oleh cerita.

Asisten Penata Artistik: Bertugas membantu penata artistik dalam tugas di lapangan. Kadang merangkap sebagai standby art director alias penata artisitik yang standby di set untuk segera mengatur set dan props sesuai kebutuhan framing. Biasanya penata artistik lebih banyak duduk di depan monitor bersama sutradara, sementara asisten penata artistik lebih banyak di set untuk mendengar masukan dari penata artistik.

Set Designer: Bekerja di bawah komando penata artsitik. Bertugas merancang set sesuai (baik eksterior maupun interior) sesuai dengan arahan penata artistik.

Set Dresser: Set dresser memutuskan barang-barang apa saja yang akan diletakan di dalam set sesuai dengan arahan set designer dan penata artistik.

Prop Master: Bertugas mendata, mencari, dan mengelola props yang digunakan dalam film. Props adalah benda-benda di dalam set yang dapat dipindahkan dengan mudah, seperti pisau, buku, telepon genggam, makanan, dsb.

Runner / Buyer: Bergerak cepat di lokasi apabila ada kebutuhan mendadak. Ia juga bertugas membeli/menyewa barag-barang yang telah didata oleh prop master dan set designer.

  1. Departemen Suara

Jasa Video eps-production.com

Production Sound Mixer: Kepala departemen suara. Ia bertugas memonitor, mengatur leveling, melakukan mixing, hingga memilih microphone yang akan digunakan selama syuting.

Boom Operator: Membantu sound mixer memrekam suara lewat boom.

Asisten Sound: Biasanya bertugas mencatat sound report (laporan perekaman suara agar memudahkan proses sync di paska produksi).

  1. Departemen Kostum & Rias

Jasa Video eps-production.com

Penata Kostum: Bertugas mendesain pakaian dan/atau memilih kostum sesuai kebutuhan cerita & karakter.

Penata Rias: Bertugas merias pemain sesuai kebutuhan cerita & karakter.

Penata Rambut: Bertugas merias  rambut pemain sesuai kebutuhan cerita & karakter.

  1. Departemen Post-Production

Jasa Video eps-production.com

Post-Production Supervisor: Membantu produser dalam mengelola proses paska produksi, mulai dari mengatur jadwal hingga mengelola sumber daya manusia.

Editor: Bertugas memilih dan memilah gambar yang sudah diambil di proses syuting. Proses editing dilakukan secara kreatif bersama sutradara. Biasanya editor dibantu oleh beberapa asisten yang bertugas sebelum pemotongan dan penyusunan gambar dimulai.

Colorist: Di era digital, colorist bertugas melakukan penyesuaian warna agar semua gambar yang diambil memiliki karakter yang sesuai dengan kebutuhan (color correction), sebelum lalu mewarnai untuk memberikan nuansa tersendiri bagi hasil akhir filmnya (color grading).

Visual Effect Artist: Apabila film membutuhkan visual effect tambahan, maka visual effect artist bertugas membuat visual effect sesuai dengan kebutuhan cerita.

Rotoscope Artist: Biasanya banyak hal yang tidak diinginkan tidak sengaja terekam di proses syuting, sebut saja kabel malang melintang di set, atau misalnya naskah kru yang tertinggal di dalam set. Rotoscope artist bertugas menghapus objek-objek yang tidak diinginkan tersebut.

Sound Designer: Setelah selesai disunting oleh editor dan gambar telah dikunci (picture lock), maka hasil editing akan diteruskan ke departemen suara. Sound designer bertugas melakukan penyelarasan serta menambahkan berbagai elemen kreatif lain agar gambar yang telah disunting dapat lebih berbicara. Ia bekerja bersama editor dan sutradara.

Dialogue Editor: Tugasnya spesifik mengedit dialog agar semua terdengar dengan baik.

Composer: Bertugas membuat musik (score) sesuai dengan kebutuhan cerita.

Foley Artist: Bertugas merekam foley. Foley adalah manipulasi efek suara tambahan agar gambar dapat lebih berbicara, misalnya suara langkah kaki, gesekan props, dan gerakan-gerakan lain yang mungkin tidak terlalu terdengar di rekaman saat syuting.

demikian pembahasan kali ini mengenai  susunan lengkap 7 Departemen Kru Film atau Video yang biasa kamu terapkan dalam produksi film pendek kamu . Kira-kira kamu cocok masuk di departemen mana ya?

Baca Juga :

5 Kamera Sinema Yang Digunakan Untuk Pembuatan Film

Kamu Ingin Jadi Aktor Film Profesional?

10 Alat Ini Dapat Membuat Film Pendek Kamu Lebih Berkualitas

Read More

5 Jenis Drone Dan Fungsinya Yang Wajib Kamu Tau!

Dahulu ketika kita ingin mengambil gambar dari sudut tinggi biasanya menggunakan jimmy jib crane atau bahkan kita menyewa satu unit hellikopter yang pastinya akan memakan biaya yang cukup tinggi kemudian ditambah dengan pengoperasiannya yang sangat sulit dengan perhitungan yang matang, namun ketika hadirnya drone semua menjadi sangat terbantu dan tidak mengurangi estetika gambar yang di hasilkan, drone juga semakin canggih dengan berbagai fitur yang ada didalam nya.

Jasa Video eps-production.com

Saat ini drone juga digunakan sebagai salah satu alat untuk membuat sebuah video ataupun foto. Perkembangan drone di Indonesia sendiri cukup pesat. Hal ini dipicu oleh semakin berkembangan teknologi gadget ataupun smartphone sebagai salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengoperasikan drone.

Seiring dengan perkembangan teknologi, jenis drone bukan hanya satu saja. Jenis drone ini dibedakan berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Maka tak heran jika jenis dari drone ini bermacam-macam dan bervariasi. Hal ini dikarenakan fungsi penggunaan dari drone pun sangat beragam. Berikut ini adalah 5 Jenis Drone Dan Fungsinya Yang Wajib Kamu Tau!.

  1. Drone Militer

 

Jasa Video eps-production.com

Sesuai dengan namanya, fungsi drone adalah untuk kepentingan bidang militer. Jenis drone yang populer pada drone militer ini ialah UAV Predator dan juga Reaper. Indonesia pun memiliki drone militer, seperti Puna Wulung, Puna Pelatuk, Puna Sriti, Puna Gagak serta Puna Alap-alap.

  1. Drone Konsumer

Jenis dari drone konsumer ini sering digunakan sebagai hobi para pengguna ataupun bisa dijadikan untuk pembuatan sebuah video maupun fotografi. Karena fungsinya yang sering digunakan untuk memenuhi hobi, maka drone ini pun dilengkapi dengan kamera yang memiliki resolusi tinggi. Beberapa drone yang biasa digunakan sebagai drone konsumer ialah DJI Mavic Pro, GoPro Karma serta DJI Phantom.

  1. Drone Mainan

Jasa Video eps-production.com

Fungsi dari drone ini adalah hanya digunakan sebagai mainan saja. Selain itu, untuk drone mainan ini biasnya tidak memiliki kamera. Akan tetapi jika drone ini memiliki kamera pada bagian bawahnya, maka kamera yang digunakan pun bukan kamera dengan kualitas resolusi yang tinggi. Drone ini pun sering digunakan bagi para pilot pemula.

  1. Drone Profesional

Jasa Video eps-production.com

Sama seperti drone konsumer, drone ini pun biasa digunakan sebagai alat untuk produksi sebuah video ataupun project. Sehingga kamera yang dimiliki pada drone ini tentu saja lebih baik daripada drone konsumer. Drone ini pun termasuk dalam jenis quadcopter atau drone yang memiliki 4 baling-baling. Salah satu drone profesional yang sering digunakan ialah DJI Inspire series, baik itu Inspire 1, Inspire 1 Pro atau Raw, serta Inspire 2.

  1. Drone Industrial

Jasa Video eps-production.com

Drone jenis ini merupakan tingkat lanjutan dari drone profesional. Karena merupakan jenis drone lanjutan maka baling-baling yang dimiliki pun cukup banyak atau biasa disebut sebagai konfigurasi multirotor. Drone jenis ini pun sering digunakan untuk industri film besar ataupun bisa digunakan pada bidang pertanian. Drone yang digunakan pada bidang pertanian bukan untuk merekam lahan pertanian yang ada loh, melainkan untuk membantu menyemprotkan pestisida ataupun pupuk. Contoh drone yang biasa digunakan sebagai drone industrial ialah Yamaha Rmax, DJI MG1, Alta 8 Pro serta DJI Matrice 600.

Saat ini pun banyak drone yang dimodifikasi khusus sebagai pengantar barang. Kamu bisa mengantar kan barang dengan berat tertenu menggunakan drone yang sudah dimodifikasi khusus.

Baca Juga:

Kamu Ingin Jadi Aktor Film Profesional?, Yuk Kuasai 4 Dasar Ini

Drone & Sinematografi

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Membuat Video Company Profile

8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinema

Read More

Sony Resmi Merilis Kamera Mirrorless Terbarunya A7S Mark III, Berikut Spesifikasi dan Harga.

Lama dinanti-nanti, Sony akhirnya memperkenalkan kamera mirrorless terbarunya dari seri full-frame A7S, yakni A7S Mark III. Kamera ini adalah seri terbaru dari kamera sony seri A7S dan A7S MARK II.

Jasa Video eps-production.com

Sony A7S Mark III ini menggunakan sensor full-frame EXMOR R CMOS backside-illuminated (BSI), masih dengan resolusi 12 MP seperti dua model terdahulunya. Sensor tersebut dipasangkan dengan prosesor gamber Bionz XR.

Lini A7S memang mengutamakan kinerja low-light dan video sehingga resolusi sensornya tidak setinggi seri sony lainnya yaitu A7 maupun A7R. Meskipun demikian, A7S Mark III sanggup merekam video 4K dengan tingkat sensitivitas hingga ISO 409.600. WOW…

Kamera ini juga dapat merekam video 4K dengan frame rate 120 FPS dan video HLD HDR 10-bit 4:2:2 didalam kamera, atau video 16-bit RAW di recorder eskternal via HDMI. Sony turut mengklaim bahwa A7S Mark III memiliki rentang dynamic range hingga lebih dari 15 stop. Color profile yang didukung mencakup S-Gamut, S-Gamut 3, dan S-Gamut3.Cine. Ada juga dukungan format video XAVC HS dengan codec H.265 yang lebih efisien, sebagaimana dihimpun GSM Arena.

Sistem autofokus A7S Mark III mengandalkan 759 titik phase-detect AF yang mencakup 92 persen area frame. Kecepatan burst yang mampu dihasilkan adalah 10 frame per detik, dengan fitur eye AF yang bisa digunakan baik di mode foto maupun video.

Seperti A7S Mark II sebelumnya, sensor A7S Mark III memiliki sistem In-Body Image Stabilizer (IBIS) 5-axis yang disebut mampu menghasilkan kompensas guncangan hinggga 5.5 stop.

Untuk pertama kalinya dijajaran kamera mirrorless full frame Sony, A7S Mark III mengusung layar sentuh 3inch dengan engsel fully articulated yang mengayun ke arah samping, dan dapat berputar ke segala arah, termasuk menghadap ke depan.

Jasa Video eps-production.com

Electronic Viewfinder memiliki resolusi setinggi 9,44 MP dengan panel OLED.Tak ketinggalan, ada dua card slot yang masing-masing bisa dipasangi kartu memori jenis SDXC/ SDHC UHS-II atau CFexpress tipe A.

Jasa Video eps-production.com

A7S Mark III kini menggunakan baterai NP-FZ100 seperti A7 Mark III dan A7R Mark III. Daya tahan baterainya diklaim hingga 60% lebih lama dibanding seri terdahulunya yaitu A7S Mark II.

Sony berencana mulai memasarkan kamera A7S Mark III ini pada bulan September mendatang. Sony membandrol kamera A7S Mark III tersebut dengan Harga $3.500 dollar AS atau Rp 51,2 juta rupiah (body only).

Baca Juga :

8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinema Yang Wajib Kamu Ketahui!

10 Contoh Video Company Profile dari kami eps-production

5 Lampu Studio Murah dan Berkualitas! Cocok Banget Buat Kamu Yang Mau Buat Studio Sendiri Dirumah….

 

Read More

8 Perbedaan Lensa Foto Dan Lensa Movie Cinema – Kamu Udah Tau?

Lensa merupakan salah satu instrumen penting yang menjadi kunci untuk menghasilkan video dan foto yang berkualitas. Saking pentingnya, lensa dibuat menyesuaikan kebutuhan penggunannya. Jadi kalau ingin membuat video yang berkualitas pastikan kamu memakai cinematic lens.

Jasa Video eps-production.com

Cine lens atau lensa sinematik adalah lensa yang dibuat dan didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan para filmmaker. Maklum saja, karena kebutuhan mereka jauh berbeda dengan para fotografer yang dimana mereka merekam gerakan secara terus menerus dan dengan kualitas yang distandarkan untuk videografi. Dari segi bodi dan teknologinya pun melebihi lensa foto biasa, begitupun harganya xD.

Seperti apa sih cinematic lens ini, yuk simak penjelasan 8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinema Yang Wajib Kamu Ketahui dibawah ini?

Fitur dan Karakter Cine Lens

  1. Desain Profesional
    Jasa Video eps-production.com
    Dari segi desain, cine lens sangat memuaskan dengan tampilannya yang compact. Kesan profesional didapat dari eksterior lensa yang dilengkapi penanda, adjustment rings manual untuk aperture, zoom dan focus. Selain cantik dilihat, desainnya dibuat khusus untuk mengatasi masalah yang biasanya ditemui fotografer saat memotret dengan lensa still.
  2. Bodi kokoh, Ukuran dan Berat Lensa

Jasa Video eps-production.com

Lensa sinematik dibuat untuk pemakaian kelas berat, biasanya bodynya full metal yang tahan banting dibawa shooting ke kondisi yang paling ekstrim sekalipun, jadi lensa sinematik lebih besar dan berat dibanding lensa foto. Menariknya, cine lens sudah memiliki standar ukuran untuk diameternya. Jika diperhatikan, sebagian besar cine lens jauh lebih besar bagian depannya dibanding lensa still.

Alasan cine lens memiliki diameter yang sama adalah demi aksesoris yang bakal digunakan pada mereka. Semisal memakai ND filter untuk beberapa adegan kemudian mengganti lensa tanpa perlu repot-repot ganti filter juga. Jadi image yang dihasilkan bisa tetap sama karena tidak ganti filter.

Sedangkan berat yang sama artinya kamu dapat mengganti focal length berbeda dan tidak perlu re-balance stabilization system. Ring lebih besar (bagian depan) biasanya dilengkapi knop untuk fungsi-fungsi lain seperti jarak fokus dan aperture (ya, kebanyakan mengandalkan manual fokus supaya transisi fokus lebih smooth.

  1. Kontrol fokus akurat

Salah satu fitur terpenting cine lens adalah kemampunnya untuk menjaga fokus pada subyek yang bergerak atau dengan smooth mengganti fokus dari satu subyek ke lainnya, subyek yang bergerak dalam adegan film harus selalu fokus dengan merotasi focus ring secara perlahan sembari mengikuti subyek bergerak. Ini sulit dilakukan dengan lensa still tapi bisa apik pada lensa sinematik. Selain itu, cine lens memiliki focus ring dengan penanda yang jelas dan hard stop di awal hingga akhir sehingga memudahkan akurasi dan melakukan fokus dengan mulus meski tanpa focus system. Selain itu, focus ring di cine lens bisa diputar 270 derajat mulai dari minimum hingga jarak tak terhitung (infinity). Kemampuan fokus juga lebih steady, jadi tidak ada goyang-goyang halus (focus breathing) yang biasanya terjadi jika memakai lensa still.

Beberapa Cine lens juga memiliki parfocal lens yang mampu mengunci fokus pada subyek meski di-zoom in. Jika pakai lensa still, proses zoom in dan zoom out membutuhkan re-focus yang biasanya tidak akurat. Jadi dengan cine lens maka proses zoom in dan zoom out bisa smooth tanpa ganti fokus.

  1. Kontrol Light dan Aperture

Tidak seperti lensa lainnya, cine lens tidak sekedar soal mengontrol aperture.Cine lens memiliki ring iris dengan penanda T-stop (lawannya f-stop) yang memberikanmu pengukuran pasti soal jumlah cahaya yang memasuki lensa, dibanding seberapa lebar bukaan lensa.

Jasa Video eps-production.com

Lensa ini memiliki fitur kontrol manual exposure berpresisi tinggi dan memungkinkan menjaga exposure di setiap adegan, tak peduli kondisi cuaca dan paparan saat shooting, ring iris juga click-less, jadi kamu tidak akan terganggu saat adjusting aperture dan mengubah exposure.

  1. Kontrol Zoom Internal

Seperti lensa profesional pada umumnya, kamu bisa zoom in dan zoom out dengan memutar ring zoom di bodi cine lens. Enaknya lagi, panjang lensa tidak berubah saat diputar seperti lensa still. Jadi hanya jerohannya saja yang bekerja, kemampuan ini sangat menguntungkan untuk filmmaker karena camera rig mereka selalu berada dalam sistem stabilizer yang bakal repot jika focal length berubah-ubah panjangnya (alamat harus setting keseimbangan lagi).

Jasa Video eps-production.com

Zoom ring-nya pun dijamin selalu smooth dan memberikan transisi focal distance yang berbeda-beda dengan sama mulusnya.

  1. Kualitas Optik yang Luar Biasa

Kualitas optik sebuah lensa sangat bergantung pada kualitas kaca. Lensa foto premium biasanya terbuat dari kaca high-end dan begitu juga untuk lensa videografi, lensa sinematik mungkin terlihat sama saja dengan lensa still tapi akan baru terlihat perbedaannya saat dikondisi pencahayaan yang kurang baik.

Kaca pada cine lens memungkinkan kamu untuk mengambil gambar dalam kondisi pencahayaan yang buruk, misalnya di bawah sinar terik atau kontras tinggi. Meski mungkin ada sedikit perbedaan warna dan kontras pada merk yang berbeda namun lensa sinematik dari brand sama hasilnya cenderung konsisten. Selain itu cine lens menghasilkan kejataman yang rata hingga ke bagian pojok image dan mengurangi chromatic aberration, distorsi dan vignetting yang biasa terdapat pada video, poin lainnya yang bikin cine lens disukai adalah kemampuannya menghasilkan bokeh yang cantik dan flare cahaya yang indah.

Cine Lens vs Lensa lain

  1. Harga dan Value

Soal performa memang memukau, tapi soal harga benar-benar menguras kantong untuk memiliki cine lens. Kelas premium bisa mencapai harga USD 100.000 alias Rp 1,3 milyar. Tak heran kebanyakan filmmaker memilih menyewa lensa sinematik ini dari pada membelinya sendiri.

Tapi juga ada versi “murah” kok seperti lensa pseudo-cine dan lensa cine-mod. Itu sebenarnya lensa foto digital yang dimodifikasi sehingga memiliki fungsinya mirip cine lens dan bisa digunakan pada DSLR, mirrorless dan kamera compact dengan hasil yang cukup memuaskan.

  1. Ada Cine Lens yang murah nggak sih?

Jawaban singkatnya: tidak.

Namun dengan mengerti karakteristik lensa cinematic, Anda dapat mengerti hal-hal apa saja yang biasanya diperlukan oleh filmmaker (dalam hal ini tentang lensa) :

Yang pertama adalah penggunaan manual focus. Hal ini begitu penting, apalagi jika lensa Anda bisa memberikan manual focus yang smooth, maka bersyukurlah Anda. Lebih bersyukur lagi jika lensa tersebut memiliki gerigi pada ring fokusnya, memungkinkan Anda memasang aksesoris tambahan seperti follow focus.

Berikutnya adalah perihal kemudahan. Lensa cinematic rata-rata akan dipadukan dengan stabilizer atau gimbal, karena itulah lensa cinematic mempermudah filmmaker dengan cara :

  1. ukuran diameternya yang kebanyakan sama semua
  2. penggantian diafragma atau f secara manual melalui lensa.

Dengan begitu, Anda tidak perlu repot-repot melepas kamera dari gimbal hanya untuk penyesuaian-penyesuaian sederhana seperti ganti filter lensa atau merubah bukaan lensa.

Sekian info mengenai 8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinemat Yang Wajib Kamu Ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah ilmu baru untuk kamu, seee yaaa……

Baca Juga :

Mengapa Survey Lokasi (recce) Itu Penting Dalam Videography?

4 Peran Penting Storyboard Dalam Video

Apa Kamu Tau Jenis-Jenis Dari Filter Lensa Kamera dan Kegunaannya?

 

Read More