Dalam memproduksi sebuah fim atau video dibutuhkanlah PPM atau Pre-Production Meeting yang merujuk pada proses praproduksi. Intinya adalah rapat praproduksi yang dilakukan seluruh divisi dalam proses pembuatan film. PPM dilakukan ketika kru sudah lengkap agar dapat mengefektifkan waktu, sehingga tidak memerlukan dua kali penjelasan konsep dan lain sebagainya.
Setelah melalui proses pengembangan ide dan skenario sampai pada akhirnya mencapai final draft dan disepakati oleh produser dan juga sutradara, seluruh tim harus mengetahui skenario tersebut. Pertama kali yang dilakukan pada saat PPM adalah script conference. Script conference adalah analisis terhadap cerita dan struktur dramatik yang dijelaskan oleh penulis skenario. Dari skenario yang sudah diberikan, seluruh tim bisa memulai dengan breakdown masing-masing kebutuhan. Hal ini tentunya berdasarkan konsep penyutradaraan yang diberikan sutradara. Pada saat PPM, seorang produser akan mencatat segala kebutuhan produksi, sejak praproduksi hingga pascaproduksi, untuk memudahkan sinkronisasi budget dan konsep keseluruhan film.
Nah, jadi PPM itu sangat penting, kan? Berikut ini eps-production akan menjelaskan beberapa aturan penting untuk membuat proses Pre-Production Meeting menjadi lebih efektif.
Baca Juga : 5 Protokol Kesehatan Syuting Film di Masa Pandemi
- On Time!
Waktu itu sesuatu yang sangat berharga. Kenapa? Karena waktu hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi. Datang tepat waktu ternyata juga punya banyak manfaat. Di antaranya yaitu, kita bisa membangun citra baik di depan rekan kerja lain. Orang lain yang melihat kita datang tepat waktu, tentu akan merasa sungkan jika mereka terlambat. Manfaat lain dari tepat waktu adalah kalian bisa lebih santai menunggu. Bukankah lebih baik menunggu daripada ditunggu? Ketika kita menunggu, kita memiliki lebih banyak waktu untuk berbenah diri, dan mempersiapkan kebutuhan selanjutnya dan juga kita akan dipandang sebagai pekerja yang profesional dan menghargai waktu. Keefektifan waktu juga bisa menjadikan PPM yang nyaman bagi rekan kerja satu dan lainnya. Karena datang on time pada saat PPM kita dapat menyelesaikan banyak hal dan tidak akan kehilangan atau ketinggalan informasi yang disampaikan kru lain.
- Creative Deck
Creative deck adalah halaman atau slide yang berisi gambar, poin-poin beserta penjelasan kreatif sesuai dengan breakdown masing-masing kru yang terlibat di produksi film. Isi dari creative deck diantaranya yaitu director’s treatment, referensi shot, cast atau pemain yang terlibat baik main talent dan juga supporting talent, referensi properti, art sketch, foto lokasi, referensi wardrobe dan make up, look dan mood warna yang akan dimunculkan dalam film. Creative deck akan makin efektif dan efisien ketika sudah rapi, lengkap, dan terstruktur. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat kru film tidak sedikit. Dengan banyaknya konsep yang sudah dibuat tentunya kita berharap seluruh kru dapat paham, sehingga dapat terjalin kerjasama yang sehat dan baik.
- Tempat Yang Kondusif
Pilihlah tempat yang sejuk dan memiliki suhu yang pas untuk menunjang keefektifan PPM. Jika PPM dilakukan di luar ruangan kita harus pilih tempat yang cukup teduh dan sejuk sehingga kru yang mengikuti PPM bisa merasa nyaman. Selain itu, pilihlah tempat yang tidak terlalu ramai agar para kru yang terlibat dalam PPM tetap fokus menyimak. Jika melakukan PPM di tempat yang ramai, baik ramai orang di tempat itu atau lalu lalang kendaraan, tentunya kalian dan kru juga akan terdistraksi banyak hal. PPM di tempat yang ramai juga akan memerlukan tenaga ekstra untuk mengeluarkan suara yang keras sehingga tim yang turut serta dalam rapat akan memperhatikan kalian. Jadi, jangan sampai salah pilih tempat, ya.
Baca Juga: 3 Tren Iklan di Masa Pandemi
- Persiapkan Poin-Poin Tambahan
Sebelum PPM dilaksanakan, alangkah lebih baiknya seluruh kepala per divisi mencatat poin-poin pembahasan yang akan dijelaskan agar tidak ada poin yang terlewat untuk didiskusikan bersama dan saat topik pembahasan tidak melenceng dari tujuan awal. Karena pada dasarnya dalam pembuatan film, antara divisi satu dengan yang lainnya memerlukan kerjasama serta komunikasi yang baik. Poin-poin pembahasan juga tidak boleh dilewatkan seorang produser, karena nantinya produser akan membuat kebutuhan budget masing-masing divisi. Dalam poin-poin pembahasan bisa juga ditambahkan pertanyaan dan konfirmasi antar kru agar tidak terjadi miskomunikasi saat proses syuting berlangsung. Selain itu, poin-poin pembahasan di dalamnya termasuk juga laporan perkembangan per divisi, misalnya kru sutradara sudah ditahap casting, kru artistik sudah melalui tahap mencari properti, dan lain sebagainya.
- Pemilihan Waktu Meeting
Pemilihan waktu meeting juga berpengaruh pada mood kru. Kita dapat melakukan PPM di jam-jam setelah makan siang hingga selesai di sore hari. Karena jika kalian memilih waktu terlalu pagi, mungkin bisa jadi ada beberapa kru yang keberatan karena harus menyelesaikan tugas rumah tangga, atau tugas lainnya. Begitu juga dengan pemilihan waktu meeting yang terlalu malam, karena malam hari adalah waktu untuk beristirahat dan juga tidak baik untuk kesehatan. Demi kerjasama yang baik dan kondusif, kalian juga perlu memperhatikan kesehatan mereka, salah satunya dengan memilih waktu meeting yang tepat.
Jadi, Pre-Production Meeting adalah kegiatan yang penting untuk dilakukan dan bukan kegiatan yang asal-asalan. Banyak poin-poin penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan PPM dengan kru. Semoga tulisan ini bisa membantu ya! Selamat berkarya!
Baca Juga : 6 Tahapan Development Ide Kreatif Dalam Pembuatan Film