5 Teknik Shooting Video Menggunakan Green Screen

Membuat video dengan menggunakan teknik green screen memang semakin hari semakin mudah. Bahkan saat ini semakin dimudahkan dengan banyaknya aplikasi edit video di handphone yang sudah dapat melakukannya. Tetapi, untuk dapat menciptakan hasil video yang baik dan halus, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu perhatikan.

Teknik green screen sendiri adalah salah satu dari teknik efek visual (visual effect) untuk menggabungkan dua gambar ke dalam satu frame. Misalnya, kamu mau membuat jokes kepada temanmu bahwa kamu baru saja liburan bersama kekasih ke Bulan. Nah, untuk membuat temanmu percaya, maka kamu buatlah sebuah video dengan teknik green screen ini. Kamu dan kekasih/kerabatmu shooting di depan green screen alias layar/kain berwarna hijau di studio atau rumahmu. Dengan aplikasi seperti Adobe After Effect, kamu bisa menggabungkan rekaman tersebut ke footage dataran bulan. Abrakadabra, kini kamu siap membuat temanmu tertawa!

Pertanyaan yang sering kali tercetus adalah kenapa harus berwarna hijau? Jawabannya simpel sekali dan mungkin ini ada di pelajaran SD/SMP, yaitu karena warna hijau merupakan warna yang tidak dimiliki sama sekali oleh pigmen kulit/tubuh manusia. Kecuali kamu mewarnai rambutmu dengan cat hijau atau kamu memakai baju warna hijau, maka warna hijau akan sangat mudah dihapus dengan rapi dengan aplikasi. Selain warna hijau warna lain yang sering dipakai untuk teknik ini adalah biru, karena warna ini juga tidak dimiliki oleh pigmen tubuh manusia bahkan dibeberapa film layar lebarpun banyak juga yang menggunakan warna biru ini. 

Nah, sekarang kamu sudah menunjukan video tersebut pada temanmu. Namun, sayang sepertinya ia malah tertawa karena video tersebut begitu kasar dan meninggalkan efek hijau di kulit dan sekiratan tubuhmu. Nah, kalau begitu masalahnya, maka kemungkinan teknik green screen yang kamu gunakan kurang rapi. Lalu, apa saja sih alasan-alasan yang membuat hasilnya tidak rapi? Yuk simak 5 Teknik Shooting Video Menggunakan Green Screen.

  1. Green Screen Berwarna Hijau Murni

Jasa Video eps-production.com

Terdapat banyak warna hijau yang sangat bervariasi hingga beragam, membuat kamu harus memikirkan hingga mengecek secara lebih detail mengenai warna yang dipakai dalam membuat video green screen milikmu, karena dari warna-warna yang beragam banyak juga terkandung warna lain, yang menyebabkan objek yang ada di dekat green screen dapat terpengaruh. Seperti salah satu contoh ialah warna hijau-tua, adanya kandungan warna coklat dalam hijau-tua, membuat kulit objek dapat terlihat transparan atau bahkan tidak terlihat karena adanya warna yang sama dengan kulit objek nantinya dan bisa jadi saat proses editing akan terjadi kesulitan untuk menghilangkan warna hijau. Maka, saran dari kami usahakanlah untuk menggunakan warna hijau murni yang tidak memiliki kandungan apa-apa pada green screen milikmu. Agar tidak adanya kandungan-kandungan lain dan tidak memiliki pengaruh terhadap objek.

Baca Juga: 4 Teknik Dasar Edit Video untuk Kamu Para Pemula

  1. Sesuaikan Wardrobe Yang Dipakai!

Jasa Video eps-production.com

Hal yang sebenarnya sangat sederhana tetapi banyak orang kadang melupakan hal ini, sesuaikan wardrobe! Kenapa? Dalam proses shooting memakai green screen tentu kita harus memikirkan bagaimana wardrobe yang dipakai. Agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan seperti ada warna hijau yang masuk—dan otomatis barang/objek yang berwarna hijau akan hilang saat proses editing nantinya, kami menyarankan untuk menggunakan wardrobe yang menjauhi warna hijau dan biru, Karena dapat menghindari benturan-benturan warna yang sama.

  1. Berikan Jarak Antara Objek Dengan Kamera

Mengapa harus memberikan jarak? Karena dalam pemakaian green screen selain harus memperhatikan kebocoran-kebocoran seperti lampu yang masuk ke dalam frame, hal ini juga dapat berakibat adanya pantulan yang terlihat pada green screen terhadap tubuh objek yang akan di sorot, sehingga dapat terjadi pantulan warna hijau yang masuk ke dalam objek jika jarak sangat dekat. Oleh karena itu, perhatikan juga jarak pengambilan shot yang akan kamu tentukan nantinya, agar tidak menyesal dikemudian hari!

Baca Juga: 5 Kamera Sinema Yang Digunakan Untuk Pembuatan Film Hollywood

  1. Pastikan Tesktur Dan Pencahayaan Rata

Jasa Video eps-production.com

Tekstur dan Pencahayaan yang rata, jelas membuat objek dalam Green Screen akan terlihat rapih terkhusus jika kamu melibatkan lebih dari satu orang, perihal ini justru harus benar-benar kamu perhatikan, beberapa kemungkinan jika tekstur dan pencahayaan tidak rata—ialah objek yang berada di dekat green screen saat proses editing akan mengalami ketidaksempurnaan saat meng-eliminasi warna hijau.

  1. Pakailah Tracking Point Jika Ada Pergerakan!

Jasa Video eps-production.com

Syuting dengan menggunakan Green Screen jelas membutuhkan plotting yang matang, selain itu jelas harus memiliki konsep yang jelas juga dan pakailah tracking point dalam kameramu jika kamu akan memasukan effect-effect seperti tulisan atau gambar. Sehingga  apa yang kamu konsepkan akan memiliki acuan untuk melakukan sebuah gerakan. Oleh sebab itu, Tracking Point menjadi penting yang dalam hal ini jika banyak pergerakan terutama jika ingin memakai effect-effect yang akan kamu lakukan saat shooting. Jadi, apa kamu sudah mengerti kesalahan-kesalahan apa saja saat pemakaian green screen?

Penjelasan-penjelasan diatas adalah kemungkinan-kemungkinan kesalahan yang kerap terjadi saat melakukan shooting dengan menggunakan green screen, karena itu kami ingin memberitahu kepada teman-teman disini agar tidak terjadi kesalahan seperti penjelasan diatas saat proses shooting nantinya. Apakah teman-teman punya masukan atau pendapat lain? Silahkan tulis di kolom komentar ya!!! see yaa…

Read More

7 Departemen Kru Film Pendek Atau Video

Sebuah kru film adalah sekelompok orang yang dipekerjakan perusahaan produksi untuk membuat sebuah film atau gambar bergerak. Kru berbeda dengan pemeran, yaitu aktor-aktor yang tampil di depan kamera atau mengisi suara suatu film. Kru juga terpisah dari produser, yaitu orang-orang yang memegang sebagian perusahaan film atau hak properti intelektual film. Sebuah kru film terbagi menjadi beberapa sektor, masing-masing berkecimpung dalam aspek produksi tertentu. Posisi kru film telah berevolusi selama bertahun-tahun, didorong oleh perubahan teknologi dna perkembangan jaman.

Kali ini eps-production akan menjelaskan tentang departemen-departemen apa saja yang ada dalam suatu industri film, alasannya karena kami ingin agar kalian bisa memahami cara kerja hierarki, sebagaimana yang diterapkan dalam industri. Dengan memahami struktur kerja hirarki, diharapkan kalian bisa menerapkannya. Struktur ini diterapkan karena lebih efektif dan efisien. Masing-masing peran memiliki fokus pada tugasnya masing-masing, sehingga tidak ada tenaga atau waktu yang terbuang sia-sia.

Secara garis besar, produksi suatu film dibagi ke dalam beberapa departemen. Departemen-departemen tersebut dipimpin oleh pemimpinnya masing-masing. Masing-masing departemen memiliki fungsi dan perannya dan bekerjasama untuk mewujudkan visi yang diberikan sutradara.

Departemen-departemen tersebut antara lain departemen produksi (dipimpin produser), departemen penyutradaraan (dipimpin sutradara), departemen artistik (dipimpin penata artistik / production designer), departemen kamera (dipimpin penata kamera), departemen suara (dipimpin penata suara), departemen kostum (dipimpin penata kostum utama), departemen makeup (dipimpin penata rias utama), departemen post-production (dipimpin post-pro supervisor).

Susunan Crew dalam pembuatan film :

  1. Departemen Produksi

Produser: Bertanggung jawab pada satu produksi film secara keseluruhan. Memimpin manajemen produksi, dari awal hingga akhir, agar sebuah film dapat terselesaikan dengan baik. Produser menginisiasi sebuah project, mencarikan dana / funding, mencari dan memilih tenaga kerja yang akan terlibat, hingga melakukan supervisi terhadap proses pembuatan film secara keseluruhan.

Produser Pelaksana / Line Producer: ‘Tangan kanan’ produser untuk urusan teknis. Ibaratnya, produser merancang satu produksi secara kesuluruhan (plafon budget, timeline, tenaga kerja, dsb), produser pelaksana yang menjalankan rancangan tersebut setiap harinya. Itu sebabnya ia disebut produser pelaksana.

Manajer Unit Produksi / Unit Production Manager : Bekerja dibawah supervisi produser pelaksana, manajer produksi bertugas memastikan segala sesuatu yang bersinggungan dengan produksi (hal-hal fisik bukan kreatif) berjalan dengan baik. Ia memastikan semua kru dalam kondisi baik, tidak ada peralatan yang rusak, tidak ada alat yang keluar dari rancangan budget, memesan dan memastikan logistik datang tepat waktu, dan lain sebagainya.

Akuntan Produksi: Memantau dan mengelola perputaran kas dalam satu produksi. Melakukan tugas-tugas bendahara, antara lain mencatat pemasukan dan pengeluaran selama produksi, bekerjasama dengan produser pelaksana agar budget dapat terjaga dengan baik, dsb.

Manajer Lokasi: Manajer lokasi (biasa bekerja sebagai tim dengan location scout), bertugas mencari lokasi yang sesuai dengan visi sutradara. Ia juga bertugas untuk mengurus segala perizinan, mulai dari biaya sewa, izin keramaian polisi, uang keamanan preman, dsb, agar syuting dapat berjalan dengan aman dan tenteram.

Production Assistant: Biasa disebut PU (Pembantu Umum), bertugas untuk membantu tim produksi secara generik. Apabila ada kebutuhan mendesak secara tiba-tiba, maka production assistant lah yang bergerak cepat dan mobile. Pembantu umum juga membantu menyiapkan logistik konsumsi dan mendistribusikannya ke kru.

  1. Departemen Penyutradaraan
Jasa Video eps-production.com

Christopher Nolan

Sutradara: Penanggungjawab kreatif utama dalam produksi film. Berkontribusi di segala aspek, mulai dari penentuan plot & alur cerita, memilih pemeran, memilih kru-kru utama, menentukan bloking pemeran, pengembangan karakter, memilih lokasi yang dibutuhkan cerita, referensi musik, pergerakan kamera, pilihan shot, dan hal-hal kreatif lainnya. Dengan bantuan kru dari berbagai departemen, sutradara memastikan visinya dapat terlaksana sebaik mungkin.

Asisten Sutradara 1: Membantu sutradara dalam urusan jadwal, manajemen pemeran dan kru (jadwal panggilan kru & pemeran ke lokasi), jadwal makan dan istirahat, jadwal set alat (kamera, lampu, artistik), dsb. Ia harus memastikan jadwal dapat berjalan tepat waktu dan tidak ada adegan yang tidak terambil. Apabila ada jadwal yang ngaret, ia juga mesti berpikir cepat untuk merombak jadwal agar tak ada adegan yang harus dikorbankan.

Asisten Sutradara 2: Bertugas membantu sutradara menyutradarai figuran (extras). Ia juga bertugas membantu asisten sutradara 1 dalam menyusun jadwal. Selain itu, setiap hari syuting, asisten sutradara 2 bertugas mengetik call sheet (jadwal panggilan untuk kru & pemeran di hari syuting berikutnya).

Penulis: Bersama sutradara, mengembangkan cerita dari coretan hingga menjadi naskah. Ia bertugas memastikan cerita dapat bergerak dengan baik. Ia juga mengembangkan karakter-karakter dalam film agar believable dan relatable dengan penonton.

Script Continuity: Senjata utamanya adalah kamera pocket. Ia bertugas memotret setiap hal visual yang muncul di dalam frame agar terjaga kesinambungannya di setiap adegan. Misalnya: jika di shot sebelumnya, pemeran A memegang pensil di tangan kiri ketika berbicara, maka di shot berikutnya script continuity harus mengingatkan agar pensil tetap di tangan kiri. Lebih tricky lagi untuk syuting jumping (urutan adegan diambil acak), maka ia harus berhati-hati dalam memperhatikan hal-hal visual yang muncul di frame.

Casting Director: Bertugas memilih aktor untuk memerankan karakter sesuai kebutuhan cerita. Mereka akan berdiskusi dan berkonsultasi dengan sutradara. Setelah sutradara menceritakan visi dan kebutuhan ceritanya, casting director akan membantunya mencarikan pemeran yang dibutuhkan.

Kordinator Pemeran: Di lokasi syuting, perannya cukup vital. Kordinator pemeran mengatur jadwal pemeran sesuai dengan jadwal yang sudah disiapkan oleh asisten sutradara. Asisten sutradara akan memanggil pemeran untuk masuk atau keluar dari set dan kordinator pemeran bertuga mengkoordinasikannya dengan para aktor. Kordinator pemeran juga bertugas menyalurkan logistik ke para pemeran dari tim produksi.

  1. Departemen Kamera

Penata Kamera: Biasa disebut Director of Photography (DP) atau Sinematografer. Sebutan sinematografer biasanya dipakai apabila DP dan operator kamera adalah orang yang sama. Penata kamera bertugas sebagai ‘penerjemah’ sutradara dalam level teknis pengambilan gambar. Penata Kamera berdiskusi dengan sutradara dan memberi masukan perihal teknis pengambilan gambar, mulai dari jenis kamera, lensa, pendekatan gambar, lighting, tone warna, dsb. Semua dikerjakan sesuai dengan kebutuhan cerita menurut visi sutradara. Singkatnya, sutradara menjelaskan pada DP tampilan visual seperti apa yang ia inginkan, dan DP yang akan memilih lensa, filter, lighting, komposisi, dsb untuk memberikan efek estetis tertentu pada penonton.

Operator Kamera: Sesuai dengan namanya, ia bertugas mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan penata kamera (DP). Seringkali, penata kamera dan operator kamera adalah orang yang sama.

Asisten Penata Kamera: Biasa disebut juga focus puller. Tugasnya adalah memastikan semua gambar yang diambil fokus. Asisten penata kamera juga bertugas merakit dan membongkar rigging kamera di awal dan akhir syuting.

Clapper: Bertugas memberikan identitas pada gambar yang sedang diambil. Film pendek bisa terdiri dari belasan bahkan puluhan adegan, apalagi film panjang. Agar tak bingung ketika disunting, setiap gambar yang diambil diberikan identitas sesuai nomor scene dan shot yang ditulis di naskah.

Digital Imaging Technician (DIT): Hanya pembuatan film di era digital yang mengenal jabatan ini. DIT bertugas mengarsip dan membackup data yang sudah selesai diambil. Gambar-gambar yang telah diambil akan dikelola oleh DIT untuk  tidak hanya dipindahkan ke tempat penyimpanan seperti harddisk, tetapi juga di compress untuk proses selanjutnya di paska produksi. DIT juga bertugas menerapkan beberapa adjustment pada gambar yang sudah diambil sesuai dengan arahan penata kamera, misalnya terang gelap, tone warna, dsb.

Gaffer: Ketua urusan pencahayaan (lampu). Dengan arahan dari DP, gaffer membuat desain pencahayaan dan tata letak lampu agar visi sutradara dapat terwujud.

Best Boy (Lighting): Asisten gaffer. Ketimbang gaffer yang lebih banyak mengurus teknis pencahayaan, best boy lebih banyak berkutat pada urusan logistik, seperti manajemen alat.

Key Grip: Selain lampu, ada beberapa perlengkapan lain yang sering dipakai di lokasi film, antara lain polyfoam (stirofoam untuk reflector), diffuser, butterfly, dolly track, kaki lampu, flag, dsb. Key grip adalah kepala untuk urusan-urusan tersebut.

Best Boy (Grip): Membantu key grip.

  1. Departemen Artistik

Jasa Video eps-production.com

Penata Artistik / Production Designer: Sebetulnya jabatan production designer dan art director (penata artistik) adalah jabatan yang berbeda. Production designer adalah perancang tampilan visual film secara keseluruhan, mulai dari warna set, props, pattern, warna pakaian, makeup, dsb. Namun di Indonesia, jabatan ini belum banyak dipakai. Oleh karena itu, kita lebih sering menemukan penata kostum dan rias bekerja secara terpisah dengan tim artistik, padahal semestinya mereka bekerja di bawah satu rancangan  visual yang sama. Berbeda dengan production designer, penata artistik lebih fokus pada urusan artistik (set dan props saja). Ialah yang merancang tampilan interior sebuah set, beserta menyiapkan properti-properti yang dibutuhkan oleh cerita.

Asisten Penata Artistik: Bertugas membantu penata artistik dalam tugas di lapangan. Kadang merangkap sebagai standby art director alias penata artisitik yang standby di set untuk segera mengatur set dan props sesuai kebutuhan framing. Biasanya penata artistik lebih banyak duduk di depan monitor bersama sutradara, sementara asisten penata artistik lebih banyak di set untuk mendengar masukan dari penata artistik.

Set Designer: Bekerja di bawah komando penata artsitik. Bertugas merancang set sesuai (baik eksterior maupun interior) sesuai dengan arahan penata artistik.

Set Dresser: Set dresser memutuskan barang-barang apa saja yang akan diletakan di dalam set sesuai dengan arahan set designer dan penata artistik.

Prop Master: Bertugas mendata, mencari, dan mengelola props yang digunakan dalam film. Props adalah benda-benda di dalam set yang dapat dipindahkan dengan mudah, seperti pisau, buku, telepon genggam, makanan, dsb.

Runner / Buyer: Bergerak cepat di lokasi apabila ada kebutuhan mendadak. Ia juga bertugas membeli/menyewa barag-barang yang telah didata oleh prop master dan set designer.

  1. Departemen Suara

Jasa Video eps-production.com

Production Sound Mixer: Kepala departemen suara. Ia bertugas memonitor, mengatur leveling, melakukan mixing, hingga memilih microphone yang akan digunakan selama syuting.

Boom Operator: Membantu sound mixer memrekam suara lewat boom.

Asisten Sound: Biasanya bertugas mencatat sound report (laporan perekaman suara agar memudahkan proses sync di paska produksi).

  1. Departemen Kostum & Rias

Jasa Video eps-production.com

Penata Kostum: Bertugas mendesain pakaian dan/atau memilih kostum sesuai kebutuhan cerita & karakter.

Penata Rias: Bertugas merias pemain sesuai kebutuhan cerita & karakter.

Penata Rambut: Bertugas merias  rambut pemain sesuai kebutuhan cerita & karakter.

  1. Departemen Post-Production

Jasa Video eps-production.com

Post-Production Supervisor: Membantu produser dalam mengelola proses paska produksi, mulai dari mengatur jadwal hingga mengelola sumber daya manusia.

Editor: Bertugas memilih dan memilah gambar yang sudah diambil di proses syuting. Proses editing dilakukan secara kreatif bersama sutradara. Biasanya editor dibantu oleh beberapa asisten yang bertugas sebelum pemotongan dan penyusunan gambar dimulai.

Colorist: Di era digital, colorist bertugas melakukan penyesuaian warna agar semua gambar yang diambil memiliki karakter yang sesuai dengan kebutuhan (color correction), sebelum lalu mewarnai untuk memberikan nuansa tersendiri bagi hasil akhir filmnya (color grading).

Visual Effect Artist: Apabila film membutuhkan visual effect tambahan, maka visual effect artist bertugas membuat visual effect sesuai dengan kebutuhan cerita.

Rotoscope Artist: Biasanya banyak hal yang tidak diinginkan tidak sengaja terekam di proses syuting, sebut saja kabel malang melintang di set, atau misalnya naskah kru yang tertinggal di dalam set. Rotoscope artist bertugas menghapus objek-objek yang tidak diinginkan tersebut.

Sound Designer: Setelah selesai disunting oleh editor dan gambar telah dikunci (picture lock), maka hasil editing akan diteruskan ke departemen suara. Sound designer bertugas melakukan penyelarasan serta menambahkan berbagai elemen kreatif lain agar gambar yang telah disunting dapat lebih berbicara. Ia bekerja bersama editor dan sutradara.

Dialogue Editor: Tugasnya spesifik mengedit dialog agar semua terdengar dengan baik.

Composer: Bertugas membuat musik (score) sesuai dengan kebutuhan cerita.

Foley Artist: Bertugas merekam foley. Foley adalah manipulasi efek suara tambahan agar gambar dapat lebih berbicara, misalnya suara langkah kaki, gesekan props, dan gerakan-gerakan lain yang mungkin tidak terlalu terdengar di rekaman saat syuting.

demikian pembahasan kali ini mengenai  susunan lengkap 7 Departemen Kru Film atau Video yang biasa kamu terapkan dalam produksi film pendek kamu . Kira-kira kamu cocok masuk di departemen mana ya?

Baca Juga :

5 Kamera Sinema Yang Digunakan Untuk Pembuatan Film

Kamu Ingin Jadi Aktor Film Profesional?

10 Alat Ini Dapat Membuat Film Pendek Kamu Lebih Berkualitas

Read More

Mengenal S-LOG Sony Dan Mekanisme Kerjanya

S-Log dikenal di kalangan videografer atau film-maker sebagai fitur dari kamera Sony a7S, a6300, dan seri-seri sejenisnya yang membuat warna yang dihasilkan sangat flat (pucat), yang justru sangat digemari oleh para pembuat film karena memudahkan color grading warna. S-Log akan membuat film kamu jadi kelihatan lebih cinematic atau memiliki looks film.

Sebenarnya, S-Log hanya istilah yang diberikan oleh Sony, sedangkan pada kamera Canon kamu akan menemukan C-Log, di Panasonic kamu akan menemukan v-log, dan di kamera ARRI kamu akan menemukan LogC. Semuanya mempunyai prinsip teknologi yang sama.

Lalu apa yang membuat log-log ini begitu spesial?

Jasa Video eps-production.com

Mungkin selama ini kamu melihatnya hanya dari “pucatnya” saja.

Sebetulnya bukan itu!

Singkatnya, S-Log adalah cara kamera Sony merekam cahaya dalam kurva logaritmik (log diambil dari kata logaritma). Dengan mengandalkan kurva ini, kamera bisa lebih maksimal menampilkan detil di area gelap dan terang yang biasanya sulit dicapai menggunakan setting-an kamera biasa.

Untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas lebih dalam!

  1. Mata manusia bekerja secara logaritmik

Kamu pasti mengeluh saat shooting di ruangan remang-remang. Karena hasilnya terlihat sangat gelap. Bisa saja kamu naikkan ISO supaya lebih terang, tapi hasilnya kotor (grain).

Sebaliknya, saat shooting di siang bolong, langit begitu terang hingga detil awan menghilang, kontras sekali dengan objek di sekitarnya yang tampak lebih gelap. Bisa saja kamu naikkan shutter speed atau apperture supaya awannya muncul kembali, tapi sayangnya objek lainnya malah tambah lebih gelap lagi.

Di luar solusi-solusinya (memasang ND filter, ganti lensa, tambah lampu, dll).. pernahkah kamu bertanya: Mengapa kamera berperilaku seperti itu? Mengapa terangnya di mata tidak selalu sama dengan terangnya di kamera? Mengapa seringkali cahaya terlalu kontras bagi kamera hingga sulit sekali mendapatkan cahaya yang rata antara objek dan latarnya (seperti langit dan pohon)?

Jawabannya..

Karena mata melihat cahaya secara logaritmik, sedangkan kamera merekam cahaya secara linear, supaya kamu paham maksudnya, saya ilustrasikan sebagai berikut:

Bayangkan kamu ada di ruangan gelap dengan satu lilin. Lalu kamu tambahkan satu lilin lagi sehingga lilinnya jadi dua. Maka kamu akan mendapatkan ruangan 2x lebih terang dari sebelumnya, sekarang kamu tambahkan satu lilin lagi, jadi tiga lilin. Apa kamu mengira sekarang akan jadi terang 3x nya? Tidak!

Ruangan tadi akan tampak terang 3x nya kalau kamu tambahkan dua lilin (jadi total 4 lilin).

Mengapa begitu? Karena mata mengukur perubahan cahaya dari kondisi saat ini, bukan menghitung satuan lilin, untuk mendapatkan terang 2x dari saat ini, sumber cahaya pun harus dua kalinya dari saat ini.

Misalnya, karena sekarang kita memiliki 4 lilin, kamu harus menambahkan 4 lilin lagi untuk mendapatkan terang 2x nya dari saat ini, jadi total 8 lilin. Berikutnya harus ditambahkan 8 lilin, jadi total 16 lilin. Begitu seterusnya.

Kalau kita urutkan, jumlah lilin di setiap perubahan terangnya jadinya seperti ini:

1, 2, 4, 8, 16, 32, dst. Bukankah dalam matematika ini disebut deret logaritma?

Jasa Video eps-production.com

Kalau kita plot, kurvanya akan tampak seperti gambar di bawah (sebelah kanan)

Artinya?

Artinya, di sisi gelap, mata manusia bisa menangkap perubahan yang cepat, sedangkan di sisi terang, mata manusia bisa menangkap perubahan secara perlahan-lahan (kurva semakin melandai ke kanan).

Dengan kata lain, mata manusia mampu beradaptasi terhadap cahaya sehingga tidak sampai kehilangan penglihatan baik di situasi minim cahaya, atau pun di situasi banyak cahaya. Itu sebabnya mata kita masih mampu melihat detil awan saat terik, sekaligus mampu melihat detil objek di sekitar bayangannya.

Ini yang tidak bisa ditiru oleh kamera. Karena secara umum, semua perangkat digital beroperasi secara linear dalam mempresentasikan data. Dalam contoh kita, kamera hanya menghitung jumlah lilin.

  1. S-Log “melengkungkan” cahaya

Cara kerja mata tadi kemudian dijadikan referensi untuk mengatasi kelemahan kamera.

Perhatikan dua kurva di gambar bawah. Sebelah kiri adalah kamera merekam cahaya secara linear, sedangkan sebelah kanan adalah kamera yang merekam secara logaritmik (s-log contohnya).

Perhatikan bahwa kalau kamera merekam secara linear, ada bagian yang terpotong karena sudah di luar batas cahaya yang bisa ditampilkan monitor. Otomatis pada batas ini, objek tampak putih begitu saja (seperti langit yang awannya menghilang).

Sedangkan kalau kamera merekam secara log, cahaya seolah dilengkungkan sehingga semuanya masuk di batas cahaya yang bisa ditampilkan monitor.

  1. Efek pucat S-Log

Akibat dari lengkungan cahaya yang dibuat s-log, gambar akan tampak pucat sekali, Itu karena s-log berupaya menekan cahaya sehingga tidak terlalu kontras sampai menyebabkan banyak detil yang hilang.

Jasa Video eps-production.com

Oleh karena itu, s-log memang diperuntukkan buat mereka yang merencanakan grading saat editing. Kalau tidak, gambar akan tampak tidak normal.

Lihat contoh hasil rekaman s-log dan hasil setelah digrading di video berikut :

Apa bedanya dengan raw?

Banyak yang mengira kalau log sama dengan raw, karena gambar seolah ‘mentah’.

Sebenarnya bedanya sangat jauh.

Kalau kamu shooting menggunakan raw, maka data yang diperoleh bukan berupa video. Kamu harus mengolahnya lagi sehingga menjadi sebuah file video.

Seperti kalau kamu menginstall Magic Lantern yang membuat DSLR bisa merekam dalam raw, hasilnya bukanlah mov atau mp4, tapi berupa potongan file-file mentah yang harus kamu gabungkan menjadi video di photoshop.

Karena raw adalah data mentah atau data asli yang keluar dari sensor, maka kualitas gambar yang dihasilkan raw berada di atas s-log dan hasil rekaman biasa (non log). Tapi memori yang dibutuhkan sangat besar. Hanya film-film layar lebar dengan kamera-kamera mahal (seperti RED, ARRI, dan Imax) yang biasanya menggunakan raw.

Sedangkan log hanya memanipulasi cahaya yang bisa masuk dalam standar kebutuhan video biasa. Hasilnya juga langsung menjadi sebuah video.

Baca Juga :

5 Jenis Drone Dan Fungsinya

8 Perbedaan Lensa Foto Dan Lensa Movie Cinema

4 Alasan Penting Dan Manfaat Memiliki Video Company Profile

Read More

5 Kamera Sinema Yang Digunakan Untuk Pembuatan Film Hollywood

Saat ini menonton film mungkin sudah menjadi kebutuhan untuk banyak orang terlebih lagi jika film tersebut dapat memanjakan mata penontonnya.Akan tetapi pernah gak sih kamu terpikir kira-kira kamera jenis apa yang dipakai oleh para pembuat film di Hollywood sana, sehingga dapat menghasilkan gambar yang dapat memanjakan mata penontonya?.

Jasa Video eps-production.com

Nah kali ini eps-production mau membahas tentang 5 kamera yang digunakan untuk pembuatan film hollywood, yuk simak penjelasannya dibawah ini:

  1. Arri Alexa 65

Arri Alexa? Apaan tuh? Ya memang di Indonesia sendiri Arri Camera System belum terlalu dikenal. Tapi di Hollywood sana, Arri sudah barang wajib yang digunakan dalam setiap produksi shooting film. Arri memiliki ciri khas yaitu gambar yang dihasilkan film look, tapi bukan berarti dari hasil mentah langsung tayang di layar, tetapi karena dynamic rangenya yang tinggi, sehingga perbedaan antara highlight dan Shadow begitu jelas.

Jasa Video eps-production.com

Ini Gambar mentah dari Arri Alexa 65, belum dicolor.

Dan walaaa…ini hasil setelah color grading

Untuk angka 65 itu sendiri merupakan ukuran sensor kamera (65mm), dengan ukuran sensor yang hampir sebesar IMAX, sudah pasti dong hasilnya bakal aduhai. Arri sendiri menurut beberapa kalangan memiliki kelebihan yaitu karakternya yang film look, dan warnanya yang aduhai. Dengan ukuran besarnya, biasanya dipake untuk mengambil footage saja. Tetapi beberapa film seperti Sully, dan Transformer : The Last Knight menggunakannya hampir keseluruhan film. Saat ini, Arri Alexa 65 dapat dikostumisasi menjadi Arri Alexa IMAX.

Harganya berapa? Tidak ada harga untuk kamera ini karena kamera ini tidak dijual melainkan tersedia untuk rental saja. Beberapa film yang menggunakan Arri Alexa 65 yaitu Star Wars, Joker 2019, Bohemian Rhapsody, Doctor Strange, dan lainnya.

  1. Arri Alexa XT

Jasa Video eps-production.com

Yang kedua adalah Arri Alexa XT, kamera ini mungkin bisa dibilang Standar dalam industri film hollywood. Hampir semua film yang masuk nominasi oscar pake ini camera. Ini adalah kelas tengahnya. Perbedaan paling jelas yaitu selain ukuran sensornya yang lebih kecil dari Alexa 65 (35mm), kamera ini dapat merekam di slow-speed 120fps.

Beberapa film yang menggunakan kamera ini diantaranya: Cold War, Fantastic Beasts and Where to Find Them, Ghostbusters 2016, Fast 8, Forious 7, dan lainnya.

  1. Arri Alexa Mini

Jasa Video eps-production.com

Yang ketiga adalah Arri Alexa Mini. Sesuai namanya, Alexa Mini merupakan yang terkecil diantara saudaranya. Meskipun ukuran sensornya sama dengan kakaknya 35mm. Sebagai gantinya, kamera ini memiliki kelebihan di 200fps ProRes pada resolusi 2k. Selain itu bodynya terbuat dari karbon sehingga kamera ini ringan dan kuat.

Karena bodynya yang kecil, kamera ini sering dipakai untuk film-film ber-genre action yang membutuhkan angle-angle yang ekstrim, atau juga untuk pengambilan air footage menggunakan drone. Bukan hanya itu saja, karena harganya yang agak “terjangkau” dibanding saudaranya, kamera ini juga biasanya menjadi opsi untuk film-film yang tidak memiliki budget terlalu besar akan tetapi ingin memberikan kualitas gambar yang baik. Kamera arri alexa mini ini dibandrol dengan harga US$45.000 (Body Only).

Beberapa film yg menggunakan kamera ini adalah: Shazam, Joker 2019, Black Panther, dan lainnya.

  1. RED Weapon Dragon

Kamera selanjutnya adalah RED. System kamera ini sendiri dibikin oleh Jim Jannard yang juga sebagai pembuatnya OAKLEY (fashion yang biasanya buat surfing2 atau kacamata). RED memiliki kelebihan yaitu resolusi videonya yang tinggi. Dan juga gampang dikostum. Tidak percaya? Kalau mau nyoba mampir ke http://www.red.com/ disana kamu bisa membangun kamera impian kamu hanya dengan klik semudah belanja online, tapi persiapkan diri untuk tidak kaget dengan harganya juga ya. Populer dikalangan youtubers (MKBHD, Potato Jetdll), Juga Di Indonesia kamera ini lebih popular dan digandrungi, biasanya untuk shooting video klip, film layar lebar, dan lainnya.

Alasan memberi resolusi tinggi memang untuk apa?

Jadi dengan resolusi tinggi, kamu dapat meng-crop gambar tanpa kehilangan detail dari gambar tersebut. Ini sangat berguna ketika kamu masuk kedalam proses editing yang diaman ada scene yang ingin diubah angle-nya, tinggal dicrop saja dan walaaa! Hal ini lah yang membuat RED terkenal dengan kamera yang detail, beberapa menyebut RED kalau untuk skin tones tidak sebaik ARRI. Ini semua tergantung dari selera dan bagaimana proses renderingnya juga. Kamera ini juga mampu merekam 240 fps dalam resolusi 2K. RED dapat dibilang bukan menjadi pilihan pertama dalam sebuah produksi film, terbukti pada pagelaran OSCAR 2018 hanya 3 Kamera yang dipakai oleh pemenang nominasi.

Kelebihan kamera ini selain bodynya yang compact dari kompetitor besarnya diatas, adalah dynamic range-nya lebih luas mencapai 16-17 stop dimana Arri Alexa 65 saja hanya mencapai 14 stop. Itu berarti makin banyak detail yang terlihat ketika proses post editing. Secara spesifikasi, RED jauh lebih mentereng dari ARRI, tapi memang untuk urusan warna dan sepasarasi antara Shadow dan Highlight Arri masih lebih jago.

Untuk harga kamera ini dibandrol US$49.500 untuk Helium 8K dan US$ 29.500 untuk Epic-W.

  1. IMAX

Jasa Video eps-production.com

Kamera ini juga merupakan kamera kesukaan Michael Bay (transformer). Kamera ini terkenal karena mahal dengan kualitasnya yang tinggi. Salah satu kelebihan kamera ini karena ukuran sensornya lebih besar dar kamera lain mencapai 70mm dan resolusinya mencapai 18K.  Hal ini membuat kamera IMAX lebih special dibanding kamera lain. Meskipun kita sebagai audience tidak bisa merasakan secara langsung. Gambar yang dihasilkan setelah post edit konon separasi, dynamic range, detail, dll lebih baik dari lawan mainnya.

IMAX sendiri bukanlah pemain baru, film pertama dengan format 70mm adalah Fox Grandeur tahun 1929. Dalam beberapa kesempatan, kamera IMAX juga dipakai oleh NASA untuk dokumentasi diluar angkasa. Salah satu lawan iMAX yang sepadan dari segi ukuran sensor adalah Ultra Panavision 70mm yang dihidupkan lagi oleh Quentin Tarantino dalam fil The Hatefull Eight. Akan tetapi meskipun Ultra Panavision menggunakan sensor 70mm, formatnya adalah widescreen.

Karena formatnya berbeda, IMAX memiliki teater sendiri yang biasanya ada embel-embel IMAXnya dan harga tiket lebih mahal. Tapi, dijamin bakal memberikan experience yang berbeda. Kamera ini memiliki kelemahan yaitu ukurannya yang besar, sehingga bagi sutradara yang ingin menggunakannya full shot harus pintar-pintar mengakalinya, dan lagi-lagi mahal. Biasanya kamera ini dipakai sebagai shooting footage. Kelemahan lainnya suara, Oom Nolan pernah bilang dia tidak menggunakan IMAX seluruhnya pada Dark Knight Rises karena ketika merekam dialog suara yang dihasilakn IMAX buruk. Mungkin sekarang dia sudah tahu cara mengakalinya sehingga film Dunkirk seluruhnya full mengunakan IMAX.

Jasa Video eps-production.com

Selain itu IMAX juga memiliki system kamera 3d yang bagus. Terbukti tidak sedikti film yang ada embel-embel IMAX 3D di covernya.

Nah sekian untuk pembahasan 5 kamera yang sering digunakan untuk pembuatan film hollywood kali ini, semoga informasi ini bermanfaat dan menambah ilmu penegtahuan kamu. See yaaa….

Baca Juga:

5 Jenis Drone Dan Fungsinya

Kamu Ingin Jadi Aktor Film Profesional?, Yuk Kuasai 4 Dasar Ini

8 Perbedaan Lensa Foto Dan Lensa Cinema

9 Macam Shot Types Dalam Pengambilan Gambar

Read More

5 Tahap Membuat Animasi 3D Yang Wajib Kamu Ketahui.

Tahap Dasar Pembuatan Animasi 3D

animasi 3D adalah suatu objek animasi yang terdapat dalam ruang 3D. Animasi ini tidak hanya memiliki tinggi dan lebar, melainkan juga memiliki volume atau kedalaman (height, widht, depth). Objek animasi bisa berputar dan bergerak layaknya objek aslinya. Tampilannya seolah-olah nyata dan hidup. Membuat animasi 3D tidaklah mudah, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Berikut adalah 3 Tahap Membuat Animasi 3D Yang Wajib Kamu Ketahui, yaitu:

  1. Modeling

Jasa Video eps-production.com

Tahap pertama untuk perbuatan animasi 3D adalah modeling 3D. Pada tahap ini ada dua jenis yang harus dilalui. Kedua proses itu adalah:

  • Solid

Jasa Video eps-production.com

Solid merupakan model yang mencirikan volume objek yang akan ditampilkan. Pembuatannya lebih dikarenakan model ini terlihat lebih asli. Model ini sering dipakai untuk simulasi-simulasi medis, seperti aplikasi visual ray tracking, CAD, dan juga kontruksi geometri solid.

  • Shell / Boundary

Shell / Boundary menggambarkan permukaan objek, misalnya batas objek. Bukan volume dari objek, misalnya cangkang yang sangat tipis. Jika dibandingkan dengan model solid, model Shell / Boundary ini lebih gampang untuk dikerjakan. Model ini paling sering digunakan dalam game dan juga film.

  1. Texturing

Jasa Video eps-production.com

Proses pemberian material dalam bentuk warna maupun gambar pada objek yang sudah dibuat melalui tahap modelling. Hal ini berguna untuk memberikan tampang permukaan dari suatu objek agar dapat memberikan kesan, warna dan ciri khas sesuai dengan objek yang sebenarnya.

  1. Rigging

Proses pemasangan tulang terhadap karakter maupun objek yang sekiranya diperlukan dan memudahkan animator untuk menggerakkan objek berdasarkan tulang yang dibuat. Rigging ini tidak terbatas pada sebuah karakter, benda matipun dapat memanfaatkan rigging untuk mempermudah dalam menggerakkan.

  1. Animation

Setelah melalui tahap pertama, tahap kedua pembuatan animasi 3D adalah animation. Pada tahap animation terdapat beberapa teknik yan digunakan, antara lain:

  • Traditional Animation

Film animasi pada abad ke-20 untuk proses pembuatannya sebagian besar menggunakan teknik traditional animation. Setiap frame pada film animasi tradisional adalah foto dari gambar. Gambar tersebut terlebih dahulu digambar di kertas. Untuk menghadirkan ilusi gerakan, dari masing-masing gambar dibuat sedikit berbeda dengan gambar yang sebelumnya.

  • Full Animation

Proses produksi sebuah film animasi tradisional yang memiliki kualitas tinggi, semua diatur menggunakan gambar yang sangat detail dan juga dibarengi dengan gerakan yang sesuai. Pembuatan film animasi penuh dapat menggunakan berbagai cara. Mulai dari animasi yang realistis sampai yang mengarah ke kartun.

  • Limited Animation

Teknik ini menggunakan detail yang masih kurang rinci, tapi gambarnya lumayan stylist dan memakai metode perpindahan. Penggunaan teknik ini sudah menghasilkan animasi dengan biaya efektif untuk media. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah televisi dan internet.

  • Rotoscoping

Teknik rotoscoping adalah teknik dimana animator melacak gerakan live action, frame demi frame. Sumber film bisa secara langsung digandakan dari aktor ke gambar animasi.

  • Live-action/animation

Pada teknik ini yang dilakukan adalah menggabungkan karakter yang telah digambar menjadi sebuah film animasi. Kemudian difilmkan kembali, namun dengan karakter manusia asli serta background nyata.

  1. Rendering

Proses akhir dari pembuatan animasi secara keseluruhan adalah rendering. Semua data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling dan animation akan diterjemaahkan dalam sebuah bentuk output.

Sesudah membaca artikel diatas admin harap dapat membantu kalian untuk lebih tau tentang tahap-tahap dalam membuat animasi 3d. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian.. seee yaaa

Baca Juga:

4 Alasan Penting Dan Manfaat Memiliki Video Company Profile

10 Alat Ini Dapat Membuat Film Pendek Kamu Lebih Berkualitas loh! Yuk Simak Penjelasannya.

Yuk Kenali Dasar-dasar Tentang Animasi 3D

Read More

Sony Resmi Merilis Kamera Mirrorless Terbarunya A7S Mark III, Berikut Spesifikasi dan Harga.

Lama dinanti-nanti, Sony akhirnya memperkenalkan kamera mirrorless terbarunya dari seri full-frame A7S, yakni A7S Mark III. Kamera ini adalah seri terbaru dari kamera sony seri A7S dan A7S MARK II.

Jasa Video eps-production.com

Sony A7S Mark III ini menggunakan sensor full-frame EXMOR R CMOS backside-illuminated (BSI), masih dengan resolusi 12 MP seperti dua model terdahulunya. Sensor tersebut dipasangkan dengan prosesor gamber Bionz XR.

Lini A7S memang mengutamakan kinerja low-light dan video sehingga resolusi sensornya tidak setinggi seri sony lainnya yaitu A7 maupun A7R. Meskipun demikian, A7S Mark III sanggup merekam video 4K dengan tingkat sensitivitas hingga ISO 409.600. WOW…

Kamera ini juga dapat merekam video 4K dengan frame rate 120 FPS dan video HLD HDR 10-bit 4:2:2 didalam kamera, atau video 16-bit RAW di recorder eskternal via HDMI. Sony turut mengklaim bahwa A7S Mark III memiliki rentang dynamic range hingga lebih dari 15 stop. Color profile yang didukung mencakup S-Gamut, S-Gamut 3, dan S-Gamut3.Cine. Ada juga dukungan format video XAVC HS dengan codec H.265 yang lebih efisien, sebagaimana dihimpun GSM Arena.

Sistem autofokus A7S Mark III mengandalkan 759 titik phase-detect AF yang mencakup 92 persen area frame. Kecepatan burst yang mampu dihasilkan adalah 10 frame per detik, dengan fitur eye AF yang bisa digunakan baik di mode foto maupun video.

Seperti A7S Mark II sebelumnya, sensor A7S Mark III memiliki sistem In-Body Image Stabilizer (IBIS) 5-axis yang disebut mampu menghasilkan kompensas guncangan hinggga 5.5 stop.

Untuk pertama kalinya dijajaran kamera mirrorless full frame Sony, A7S Mark III mengusung layar sentuh 3inch dengan engsel fully articulated yang mengayun ke arah samping, dan dapat berputar ke segala arah, termasuk menghadap ke depan.

Jasa Video eps-production.com

Electronic Viewfinder memiliki resolusi setinggi 9,44 MP dengan panel OLED.Tak ketinggalan, ada dua card slot yang masing-masing bisa dipasangi kartu memori jenis SDXC/ SDHC UHS-II atau CFexpress tipe A.

Jasa Video eps-production.com

A7S Mark III kini menggunakan baterai NP-FZ100 seperti A7 Mark III dan A7R Mark III. Daya tahan baterainya diklaim hingga 60% lebih lama dibanding seri terdahulunya yaitu A7S Mark II.

Sony berencana mulai memasarkan kamera A7S Mark III ini pada bulan September mendatang. Sony membandrol kamera A7S Mark III tersebut dengan Harga $3.500 dollar AS atau Rp 51,2 juta rupiah (body only).

Baca Juga :

8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinema Yang Wajib Kamu Ketahui!

10 Contoh Video Company Profile dari kami eps-production

5 Lampu Studio Murah dan Berkualitas! Cocok Banget Buat Kamu Yang Mau Buat Studio Sendiri Dirumah….

 

Read More

Mengapa Survey Lokasi (recce) Itu Penting Dilakukan Sebelum Shooting?

Apa itu recce (Survey Lokasi)? Kenapa recce (Survey Lokasi) penting dalam video?

jasa-video_eps-production

Ada banyak sekali tahapan dalam sebuah produksi film. Dimulai dari membuat ide menjadi cerita, lalu menuliskannya menjadi sebuah naskah. Setelah naskah selesai, kemudian tahap pengembangan (development) selesai dan baru dimulailah tahap praproduksi. Di sini para kru mulai melaksanakan tuganya, mulai dari penata kamera (director of photography), penata suara, penata artistik, produser pelaksana, dsb mulai bekerja. Ada satu tahapan penting dalam praproduksi yang sebaiknya mulai kamu terapkan diproduksimu berikutnya, yaitu recce.

Recce (dibaca reki) adalah suatu proses mengunjungi lokasi (Survey Lokasi). Setelah produser pelaksana / produser / manajer lokasi menemukan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan cerita, dan telah disetujui oleh sutradara, maka para kru  lain yang memiliki kepentingan atau tanggung jawab saat pengambilan gambar akan datang mengunjungi lokasi tersebut. Biasanya kru-kru yang dibutuhkan hadir di recce adalah sutradara, produser pelaksana, manajer lokasi, penata kamera (DOP), penata artistik, dan penata suara.

Recce berguna untuk menentukan hal teknis di lapangan. Dari sisi kreatif tentu apa yang ditulis di naskah tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi di lapangan. Oleh karena itu tim kreatif perlu melakukan beberapa penyesuaian di lapangan agar cerita tetap dapat tersampaikan sesuai kebutuhan. Sementara dari tim manajemen, kedatangan di lokasi berguna untuk memperhatikan ha-hal teknis di lapangan seperti menentukan ruang ganti, ruang rias, kamar kecil, video village (monitor sutradara), dll. Berikut Alasan Mengapa Survey Lokasi (recce) Itu Penting Dilakukan Sebelum Shooting :

  • Sutradara – Menentukan Bloking & Penempatan Adegan

jasa-video_eps-production

Apa yang ditulis di naskah tidak 100% sama dengan kondisi di lapangan. Kepiawaian sutradara dibutuhkan di sini untuk bisa menerjemahkan naskah menjadi sebuah visual, walaupun kondisi di lapangan berbeda. Oleh karena itu, sutradara harus melakukan beberapa penyesuaian, antara lain membuat bloking pemeran & penempatan adegan. Seorang sutradara harus mampu mengorganisir kru lainnya untuk bisa memahami penyesuaian tersebut, sehingga cerita dapat di terjemahkan dan divisualisasiakan dengan baik.

  • Penata Kamera (DOP) – Menentukan Teknis Kamera & Lighting

jasa-video_eps-production

DOP melakukan koordinasi dengan sutradara seputar kondisi lapangan. Melihat kondisi lapangan, DOP bisa menyarankan hal-hal teknis kepada sutradara agar visi sutradara bisa diterjemahkan dengan baik. Setelah mendengar pendekatan yang diinginkan sutradara dan berdiskusi dengannya, DOP mulai menentukan hal teknis pengambilan gambar. Ia harus bisa menyesuaikan titik pengambilan gambar serta titik pencahayaan sesuai dengan kondisi lapangan.

  • Penata Suara – Memperhatikan Potensi Gangguan Suara

jasa-video-eps-production

Lokasi tidak selalu ideal untuk seorang penata suara. Lokasi yang sudah disetujui sutradara bisa saja terletak diantara pemukiman warga atau daerah industri yang riskan akan gangguan suara. Tentu ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi penata suara dan berpotensi menganggu jalannya syuting. Di sinilah peran recce sangat membantu, ketika recce penata suara dapat memprediksi potensi gangguan suara apa saja yang mungkin terjadi saat pengambilan gambar. Tidak hanya itu, penata suara juga bisa melihat sendiri kondisi ruang pengambilan gambar. Sehingga, ia bisa menentukan peralatan suara apa yang perlu ia bawa saat pengambilan gambar.

  • Penata Artistik – Menentukan Layout Set

jasa-video_eps-production

Sama seperti DOP, penata artistik berdiskusi dengan sutradara membahas visinya. Sutradara akan menceritakan visi dan pendekatan di setiap adegan serta nuansa seperti apa yang ia ingin bangun secara visual. Dari sana, penata artistik dapat menuangkannya ide sutradara melalui set yang ia akan bangun. Penata artistik akan menentukan layout set serta detail-detail property tambahan apa saja yang perlu ia bawa saat pengambilan gambar.

  •  Manajer Lokasi / Produser Pelaksana – Menentukan Layout Produksi

jasa-video_eps-production

Manajer lokasi punya tugas mengelola lokasi agar tetap aman terkendali. Untuk itu, salah satu tugas yang wajib ia lakukan adalah memastikan flow para kru saat syuting tidak terganggu oleh hal lain. Ia harus memastikan tidak ada gangguan-gangguan di sekitar lokasi yang berpotensi menganggu pengambilan gambar. Selain itu, layout (denah) produksi, mulai dari ruang ganti hingga kamar kecil harus dirancang dan dikuasai betul oleh manajer lokasi atau produser pelaksana, sehingga produksi dapat berlangsung lancar tanpa hambatan berarti.

Jadi jangan lupa untuk melakukan recce sebelum kamu syuting yah, Karena recce akan sangat membantu kamu untuk memprediksi gangguan dan menghindari kekacauan karena kurangnya persiapan saat hari pengambilan gambar.

semoga artikel ini dapat membantu kamu jadi lebih banyak tau, jangan lupa di share yahhh jika artikel ini bermanfaat. see yaa…

Baca Juga :

4 Peran Penting Storyboard Dalam Video

10 Rekomendasi Software Adobe Dari Kami eps-production Untuk kamu

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Membuat Video Company Profile

4 Alasan Penting Dan Manfaat Memiliki Video Company Profile

Read More

10 Contoh Video Company Profile dari kami eps-production

Company profile atau profile perusahaan merupakan sebuah media atau alat yang bermanfaat untuk memberikan informasi atau gambaran secara lengkap mengenai detail dari sebuah perusahaan. Secara umum company profile memiliki peran sebagai alat marketing yang ditujukan untuk memperoleh pelanggan. Bisa dikatakan bahwa company profile memang hal wajib yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang sedang beroperasi.

Di era digital seperti saat ini, pelaku bisnis wajib memiliki kreativitas lebih dalam untuk memasarkan produk dan brand bisnisnya, ini bertujuan agar perusahaan dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan maksud dari sebuah produk ataupun brand perusahaan, sehingga perusahaan mampu unggul dan bertahan di persaingan dunia bisnis yang ketat seperti saat ini. Video Company Profile kini hadir sebagai solusi kreatif akan permasalahan marketing yang kurang efektif dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada maupun menggaet konsumen baru. Dengan menggunakan video company profile atau video profile perusahaan promosi, presentasi maupun peluncuran produk terbaru jadi semakin menarik dan mencuri banyak perhatian. Company profile yang mencuri perhatian berpeluang menghasilkan respon konsumen yang besar pula lho.

Jasa Video eps-production.com

Nah berdasarkan penjelasan diatas kali ini eps-production ingin memberikan 10 contoh video company profile dari perusahaan-perusahaan besar  yang bisa kamu jadikan acuan ketika ingin membuat video company profile untuk perusahaan.

  1. Honda

 

  1. Yamaha Motor

 

  1. Red Bull Racing

 

  1. Volvo

 

  1. Bank Jatim 2019

 

  1. Unilever

 

  1. Mitsubishi Electric

 

  1. Garuda Indonesia

 

  1. Freeport Indonesia

 

  1. Perusahaan Gas Negara

10 video perusahaan diatas menunjukkan bahwa mereka memliki teknik khusus masing-masing untuk menarik perhatian audiens. Baik itu melalui inovasi, langkah yang cerdas, selera humor, atau ide yang sangat sederhana. Perusahaan-perusahaan ini telah berhasil memanfaatkan kekuatan video untuk menyampaikan maksud mereka.

Ada banyak hal yang dapat Kamu ambil dari pendekatan inovatif mereka ini. Kamu bahkan dapat mencampurkan beberapa ide menarik dari video perusahaan mereka untuk menghasilkan sebuah video untuk perusahaan kamu yang lebih mengesankan. Dan siapa tahu, kami mungkin akan menampilkan videomu lain kali!​

Baca Juga: 10 Rekomendasi Software Adobe Dari Kami eps-production Untuk kamu

Read More

5 Lampu Studio Murah dan Berkualitas! Cocok Banget Buat Kamu Yang Mau Buat Studio Sendiri Dirumah….

jika kamu memiliki studio pribadi atau memang sedang menjalankan usaha Jasa studio dan Jasa Video, maka lampu studio adalah salah satu hal yang wajib kamu miliki. Tanpa lampu studio, hasil jepretan kamera tidak akan maksimal.

Lampu studio berbeda dengan lampu-lampu biasa. Lampu studio punya tolok ukur pencahayaan yang berbeda demi menghasilkan foto berkualitas, tidak hanya itu saat ini juga banyak videographer yang memakai lampu studio untuk keperluan Video Shooting mereka. Kali ini EPS-PRODUCTION mau rekomendasiin kamu 5 Lampu Studio Murah dan Berkualitas yang bisa kamu pakai untuk keperluan Foto atau Video kamu, yuk simak!

1. Godox Mini Pioneer 160

Jasa Video eps-production.com

Pertama-tama, EPS-PRODUCTION merekomendasikan Godox Mini Pioneer 160. Lampu studio yang satu ini punya flash output sebesar 160 WS. Godox juga memberikan kekuatan pada power voltage-nya yang mencapai AC220V 50HZ/AC100-120V 60 Hz.

Yang paling penting, Godox Mini Pioneer 160 sudah dibekali dengan fitur trigger dan sensor cahaya flash. Bahkan, lampu studio ini dapat melakukan modelling light. Kalau kamu membeli lampu ini, maka kamu bisa mendudukkan lampunya ke light stand dan sudah dibekali dengan dudukan payung juga.

Tidak perlu mahal karena Godox menjual produk ini dengan kisaran Rp 700 ribuan saja. Murah kan!

2. Godox K180

Jasa Video eps-production.com

Selanjutnya, ada Godox K180, lampu studio dengan kapasitas flash output 180 watt dan guide number ISO 100: 45, serta color temperature 5600 +/- 200K. Sementara itu, pada bagian power voltage-nya berada di angka AC 220 – 240V 50/60 Hz.

Untuk yang tertarik dengan lampu studio dengan flash power control bertipe stepless inikamu bisa siapkan dan kisaran Rp800 ribuan.

3. Godox DE300

Jasa Video eps-production.com

Ini adalah model lampu studio dari Godox yang cukup populer dengan kapasitas voltage 220 – 240V/50 Hz. Selain itu, Godox DE300 ini juga punya flash output sebesar 300 watt. Lampu studio dengan fuse 5A ini juga dibekali dengan power adjustment 1/1 – 1/16 (5 steps adjustment).

Untuk fitur, Godox memberikan optical slave, port dengan ukuran 3.5 mm, serta test button. Jika kamu membeli lampu studio ini, maka kamu bisa mendapatkan kelengkapan berupa lampu hologen 130W dengan soket E27, cover lampu, reflektor standar, kabel power, dan kabel sync.

Tertarik? Siapkan dana sekitar Rp1 jutaan untuk memilikinya.

Baca Juga: Era Digital Memberi Banyak Peluang

4. Godox SK400-II

Jasa Video eps-production.com

Godox SK400-II juga bisa jadi pilihan yang tepat untuk kamu yang mencari lampu studio berkualitas dengan kapasitas 400 watt. Dalam spesifikasinya, Godox memberikan kapasitas voltage 220-240V/50 Hz dengan fuse 5A. Lampu studio ini juga mampu menghasilkan color temperature 5600K (200K).

Selain spesifikasi yang cukup mumpuni, Godox juga membekali lampu studio ini dengan beberapa fitur, seperti built-in Godox Wireless dengan receiver 2.4 GHz, optical slave, port ukuran 3,5mm, dan test button. Jika kamu tertarik membeli lampu studio ini, silakan siapkan dana sekitar Rp2 jutaan.

5. Godox QS600

Lampu studio yang satu ini paling mahal dibandingkan dengan empat lampu studio sebelumnya, yakni mencapai Rp5 jutaan. Tapi, harga yang ditawarkan sebanding dengan spesifikasinya.

Godox QS600 akan memanjakan kamu dengan modelling lamp berkualitas terbaik yang menghabiskan kapasitas 150W. Selain itu, guide number (m ISO 100) yang diusungnya mampu mencapai 76. Bahkan, lampu studio ini punya color temperature hingga 5600 ±200k.

Read More

6 Alasan Mengapa Era Digital Memberi Banyak Peluang

Transformasi digital yang setiap hari makin maju dan canggih memang memiliki banyak sekali manfaat untuk perkembangan dunia bisnis saat ini. Teknologi dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya dengan hasil yang cukup maksimal. Namun, transformasi ini bisa menjadi sebuah tantangan yang cukup berarti apabila bisnis yang dijalankan tidak dapat mengikutinya. Apalagi, adanya ketakutan untuk mengubah cara-cara lama akan menimbulkan kekhawatiran apabila transformasi yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau justru gagal. Hal ini perlu disikapi dengan rasa optimis yang tinggi dan pantang menyerah. Sebuah bisnis harus bisa menyesuaikan diri dengan teknologi yang terus berkembang. Pemilik bisnis akan dituntut untuk terus belajar dan belajar. Memang terdengarnya akan menguras waktu dan tenaga, namun apabila berhasil nantinya akan sangat mempermudah jalannya bisnis.

Era digital memiliki berbagai keunggulan atau kelebihan yang sangat berguna bagi kehidupan Kita sehari-hari. Ada beberapa keunggulan dari dunia teknologi digital yang perlu untuk Anda ketahui. Dan berikut ini adalah 6 alasan mengapa Era Digital Memberi Banyak Peluang :

  • Kemudahan dalam komunikasi

Keunggulan pertama dari era digital yang bisa Kita nikmati adalah kemudahan dalam bidang komunikasi. Dengan adanya internet, kehidupan manusia diseluruh dunia seolah terhubung dan tidak terpisahkan oleh jarak. Tidak ada lagi jarak diantara manusia satu dengan manusia lainnya.Internet membuat manusia dengan mudahnya terhubung melalui sarana komunikasi. Sarana komunikasi tersebut tercermin dalam adanya media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Melalui media sosial ini jarak seolah tidak menjadi halangan bagi Kita untuk mendapatkan kabar dari seluruh dunia. Media sosial tersebut juga menjelma menjadi sebuah tempat untuk mempromosikan segala hal dengan sangat efektif dan bisa mendapatkan banyak audiens dalam waktu singkat.

  • Fleksibilitas

Kemudian, keunggulan dunia digital yang kedua adalah mengenai fleksibilitas. Pada era digital, semua menjadi serba mudah dan seolah tidak ada batasan untuk melakukannya dimanapun dan dalam waktu kapanpun. Seperti contohnya dalam hal transaksi yang bisa Kita lakukan dimana saja dalam waktu kapan saja melalui e-mobile ataupun e-banking.

  • Pulsa dikalahkan dengan paket data dan wifi

Era digital juga membawa manusia pada kenyataan bahwa pulsa telah dikalahkan dengan telak oleh paket data ataupun wifi. Sudah sangat jarang orang yang masih menggunakan metode sms atau telepon secara konvensional dan menggunakan pulsa, semua hal tersebut bisa dilakukan satu waktu dengan media sosial menggunakan paket data ataupun wifi yang secara biaya serta fleksibilitas memang jauh lebih baik dari pada pulsa konvensional biasa.

  • Fenomena online shopping

Jasa Video eps-production.com

Kemudian, era digital juga membawa Kita pada kemudahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu berbelanja. Online shopping menjadi bukti nyata tentang kemudahan tersebut. Bahkan online shopping juga telah menjelma menjadi sebuah fenomena dikalangan para pebisnis yang saat ini lebih memilih untuk berbisnis secara online daripada secara konvensional

  • Petunjuk arah digital

Anda pasti pernah menggunakan aplikasi penunjuk arah atau jalan seperti Waze ataupun Google Maps pada smartphone Anda bukan? Dan kemudahan penunjuk arah ini juga merupakan salah satu keunggulan dari dunia digital yang membuat Kita tidak tersesat dan membantu dalam menemukan rute-rute tercepat dalam perjalanan sehari-hari.

  • Cashless

Jasa Video eps-production.com

Kemudian, keunggulan selanjutnya dari dunia digital adalah cashless. Dengan kemudahan yang diberikan era digital seperti adanya ATM, kartu kredit, dan alat pembayaran mobile, membuat manusia semakin sedikit berkecimpung dengan uang secara langsung. Semua kebutuhan akan keuangan seolah bisa dilakukan secara digital tanpa perlu membawa uang secara cash.

  • Beragamnya profesi dari dunia digital

Kemudian keunggulan yang terkahir adalah beragamnya profesi yang bisa Kita pilih sebagai sumber pendapatan atau penghasilan. Dimasa sekarang ini, ada berbagai macam profesi yang berasal dari dunia digital seperti digital marketing, developer, freelancer, content creator dan sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa era digital saat ini selain memiliki banyak tantangan baru yang menuntut kita untuk terus belajar dan belajar, juga memiliki banyak peluang didalamnya yang bahkan mencipkan sebuah lapangan pekerjaan baru atau yang belum pernah ada sebelumnya.

semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua, terimakasih see yaa….

Baca Juga :

Apa Sih Sebenarnya Video Itu?

Kamu Editor? Ini Spesifikasi PC Yang Kamu Butuhkan Untuk Menunjang Pekerjaan Kamu

Jasa Video Company Profile

Read More