5 Jenis Konflik Film Untuk Inspirasimu Membuat Cerita

Bagaimana sih cara mencari konflik utama untuk cerita film atau video marketing? Banyak penulis baru yang bingung ingin mulai dari mana untuk proses kreatifnya. Hal ini sebenarnya cukup tricky dalam menentukan konflik utama cerita. Apakah harus dimulai dari alur film, atau karakter yang didahulukan, atau aspek lainnya yang jadi langkah awal? Semakin membingungkan bukan? Tapi kita bisa perhatikan dari seluruh film yang kita tonton selalu memiliki jenis konflik utama yang tak jauh berbeda antara satu dengan lainnya. Nah berikut di bawah ini EPS PRODUCTION akan memberikan informasi tentang jenis konflik apa saja yang bisa kamu terapkan dalam penulisanmu:

Baca Juga : 5 Tahapan Pembuatan Film Pendek

  1. Manusia vs Manusia

Jasa Video eps-production.com

Film dengan konflik seperti ini banyak dikemas ke dalam bentuk film superhero yang merepresentasikan sifat buruk manusia yang serakah. Konflik ini juga merupakan konflik yang paling mudah untuk kita temukan dalam kehidupan sehari. Bukan hanya film superhero saja yang menggunakannya, konflik manusia vs manusia ini juga sering digunakan dalam film drama. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah The Avengers, Saving Prvate Ryan, The Intern, dll.

  1. Manusia vs Dirinya Sendiri

 

Jasa Video eps-production.com

Konflik ini cukup besar untuk kamu terapkan ke dalam ceritamu. Berbeda dari poin sebelumnya dimana konflik terjadi oleh manusia lainnya, pada konflik ini kita akan memancing konflik utama cerita melalui eksplorasi kondisi psikologis seseorang. Dengan konflik ini memungkinkan karakter protagonis menjadi antagonis dari konfliknya sendiri. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah The Theory of Everything, Fight Club, Transpotting, dll.

Baca Juga : 6 Tahapan Development Ide Kreatif Dalam Pembuatan Film

  1. Manusia vs Alam

Jasa Video eps-production.com

Alam merupakan elemen di luar kuasa manusia yang berpotensi menjadi sebuah konflik. Fenomena-fenomena alam dapat mengancam eksistensi manusia di muka bumi ini. Sebabnya bisa berasal dari ulah manusia itu sendiri dan bisa juga dari faktor eksternal seperti bencana alam, wabah, musibah, dll. Konflik manusia vs alam ini juga bisa kamu kembangkan seperti makhluk hidup lainnya seperti ikan hiu, gorilla, kingkong, dinosaurus, dll. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah 2012, The Day After Tomorrow, Everest, Jurassic Park, Jaws, dll.

  1. Manusia vs Masyarakat

Jasa Video eps-production.com

Biasanya film dengan konflik seperti ini akan menampilkan karakter yang merasa diberikan beban atau tuntutan dari masyarakat yang ia tak pahami. Manusia hidup dalam komunitas masyarakat dan setiap manusia memiliki karakter masing-masing. Konflik ini bisa saja sangat relate dengan penonton dimana selisih paham antara individu dengan masyarakat kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah Into The Wild, American Beauty, Dead Poets Society, dll.

  1. Manusia vs Supranatural

 

Jasa Video eps-production.com

Film horor semakin marak di kalangan pecinta film dan kita tinggal di negara yang memiliki aneka ragam urusan klenik. Ada banyak konflik yang belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan dan nalar logika, semua konflik di luar ini, dapat dikategorikan sebagai kekuatan supranatural. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah Keramat, Annabelle, The Conjuring, dll.

 

Itulah beberapa konflik yang bisa kamu terapkan dalam pembuatan cerita untuk film kamu. Kamu bisa memulai cerita film kamu dari pemilihan konflik utama dalam cerita. Gimana? sudah mulai terinspirasi? Selamat menulis.

 

Baca Juga : 6 Skill yang Dibutuhkan oleh Seorang Art Director

Read More

6 Tahapan Development Ide Kreatif Dalam Pembuatan Film

Terdapat beberapa tahapan pembuatan film seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tahapan apa saja sih yang harus kita jalankan dalam mengembangkan ide kreatif yang kita punya? Tahapan yang akan kita bahas ini merupakan pondasi penting dari sebuah film yang nantinya akan lebih banyak membahas cerita dan financial dalam pembuatan film.

Berikut di bawah ini tahapannya:

  1. Story

Jasa Video eps-production.com

Proses dimulai dengan pemilihan cerita oleh produser. Cerita yang dipilih bisa diambil dari cerpen, novel, kisah nyata, maupun ide orisinil dari pembuat cerita. Produser harus mengurus perizinan copyright dan intellectual property (IP) kepada pemilik cerita untuk dibuat ke bentuk film.

Baca juga : 10 Istilah Pelabelan Untuk Film Yang Kamu Tonton

  1. Synopsis

Jasa Video eps-production.com

Sinopsis adalah ringkasan atau bentuk pendek namun padat dari sebuah cerita dengan tetap memperhatikan unsur intrinsik dari cerita tersebut. Pembuatan sinopsis dilakukan oleh produser dan penulis. Sinopsis ditulis untuk membuat penonton tertarik akan sebuah karya film.

  1. Treatment

Jasa Video eps-production.com

Pada tahap treatment, skenario sudah di-breakdown secara rinci, namun pada tahap ini masih belum terdapat dialog di dalamnya. Untuk menentukan struktur film awal, tengah, dan akhir maka dibuatkan treatment. Jika menggunakan struktur tiga langkah dapat dimulai dengan persiapan, konfrontasi, dan resolusi.

  1. Script

Jasa Video eps-production.com

Selanjutnya penulis menulis script dengan tingkat dramatisasi, kejelasan, struktur, dialog, dan gaya keseluruhan yang diinginkan. Proses pembuatan script ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan feel yang diinginkan penulis.

Baca Juga : Mengenal Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Sutradara

  1. Packaging

Jasa Video eps-production.com

Setelah script selesai, produser akan mengemas film dengan menyertakan informasi film seperti tema film, target penonton, referensi aktor dan aktris, dan referensi sutradara yang akan diajak kerjasama. Packaging ini dibuat untuk keperluan pitching guna mendapatkan pendanaan dari investor.

  1. Finance

Jasa Video eps-production.com

Setelah film berhasil dikemas sedemikian rupa, maka produser akan menawarkan filmnya ke berbagai pihak seperti investor perorangan atau perusahaan, production house, dan pihak lainnya yang tertarik untuk mendanai pembuatan film. Produser juga akan menawarkan filmnya kepada aktor atau aktris yang akan diajak bekerjasama.

Setelah adanyanya kesepakatan dan kontrak kerjasama, maka proses development film sudah selesai dan bisa lanjut kepada tahap pre-production dst.

Proses development film di atas adalah serangkaian proses yang biasa dijalankan oleh produser sebelum masuk ke tahapan-tahapan pembuatan film. Kamu bisa menjalankan proses ini untuk mempermudah dalam pembuatan film.

Baca Juga : Pentingnya Behind The Scene Dalam Produksi Film dan Video

Read More

5 Tahapan Produksi Dalam Pembuatan Video Company Profile

Perkembangan teknologi yang sangat cepat seperti sekarang ini memaksa pelaku bisnis harus adaptif akan perubahan. Semua kebutuhan marketing yang berbentuk fisik dahulu sudah dialihkan ke bentuk digital. Termasuk juga dengan company profile perusahaan.

Untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, perusahaan menginformasikan produk, ide, gagasan, dan image perusahaan melalui video company profile. Perusahaan dapat menggunakan penyedia jasa pembuatan video company profile atau melalui proses tender untuk memilih production house yang tepat dan sejalan dengan visi perusahaan.

Baca Juga : Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Memilih Production House

Kali ini eps-production akan membagikan informasi tahapan produksi dalam pembuatan video company profile:

  1. Brainstorming

Brainstorming yang dilakukan antara production house dengan client merupakan bagian dari riset yang bertujuan agar production house dapat mengenali visi, misi, nilai, dan budaya yang dijalankan oleh perusahaan client. Dalam aktivitas ini, production house juga akan mengumpulkan dan menggali informasi, referensi, dan ide dari client yang nantinya akan dikolaborasikan dengan ide kreatif dari production house. Setelah aktivitas ini, production house dan client sudah harus memiliki persepsi yang sama dan sudah memiliki konsep dalam video company profile.

  1. Pre-Production

Pada tahap pre-production ini production house akan menyiapkan bahan-bahan yang akan disulap menjadi media audio visual yang memukau. Production House akan memulai pembuatan naskah dan survei lokasi untuk kebutuhan produksi atau syuting nantinya. Client harus bisa memilih Production House yang tepat untuk membuat video company profile mereka. Karena tiap production house memiliki karakter penulisan naskah yang berbeda. Kami eps-production memiliki penulis dengan jam terbang dan pengalaman yang tinggi yang akan menciptakan cerita, rasa, dan nyawa pada setiap pengerjaan video. Penulis naskah harus dapat menerjemahkan pesan yang client ingin sampaikan kepada audiens. Naskah cerita yang dibuat oleh eps-production adalah sebuah ide original dan eksklusif.

Setelah penulisan naskah, production house akan melaksanakan recce atau mengunjungi lokasi pengambilan video untuk melakukan penyesuaian antara set lokasi dengan naskah yang telah ada. Diawali dengan menentukan framing kamera yang tepat untuk setiap scene dalam cerita, pengukuran intensitas cahaya untuk mengetahui banyaknya lampu yang dibutuhkan, set artistik apa yang dibutuhkan untuk kegiatan syuting nantinya. Hasil dari recce ini akan dituangkan ke dalam story board yang akan menjadi acuan seluruh tim dan talent pada saat proses produksi atau syuting.

Baca Juga : 4 Peran Penting Storyboard Dalam Video

  1. Production/Syuting

Jasa Video eps-production.com

Setelah proses pre-production selesai, maka tahapan lanjutan yaitu eksekusi dari story board yang sudah disepakati. Jadwal syuting dan call sheet akan diberikan kepada client. Pada kegiatan syuting, biasanya didampingi oleh perwakilan client yang memiliki hak supervisi dan dapat memberikan masukan kepada sutradara. Perwakilan client ini akan fokus kepada product placement, karena dalam beberapa kasus ada pedoman khusus yang cukup spesifik dan biasanya sangat dipahami oleh pihak client sehingga butuh eksplorasi lebih lanjut secara framing camera.

  1. Post Production

Pada tahap ini semua elemen-elemen seperti video hasil rekam, backsound, voice over, color grading, dan animasi akan di-“racik” oleh editor hingga menjadi video utuh yang memiliki nyawa dan rasa. Tugas editor disini adalah menciptakan audio visual yang memukau yang dapat menyampaikan pesan client kepada audiens.

  1. Delivery Video

Setelah melalui rangkaian tahapan pembuatan video company profile di atas, maka tahapan final yang dilakukan yaitu production house akan memberikan video hasil editing terbaik, dan juga berupa file mentah hasil shooting kepada client yang akan menjadi hak milik client yang langsung dapat digunakan sesuai dengan fungsi video company profile.

Baca Juga : Alasan Mengapa Video Company Profile Wajib Dimiliki Oleh Perusahaan

Nah itulah tahapan-tahapan yang akan dijalankan jika kamu ingin membuat video company profile. Kamu bisa hubungi production house untuk berkreasi dengan pembuatan video company profile agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital.

 

Read More

Susunan Crew dalam Pembuatan Video Company Profile

Video Company Profile sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis pada era digital saat ini karena dengan adanya video company profile tersebut, pelaku bisnis dapat menggambarkan perusahaan secara efektif, singkat, jelas, dan dikemas secara menarik. Pengemasan yang menarik ini membutuhkan alat video atau film dan kru yang profesional agar menghasilkan output yang berkualitas.

Bukan hanya pembuatan film pendek atau film saja yang membutuhkan crew dalam proses produksi film, dalam memproduksi sebuah video company profile juga dibutuhkan crew yang memiliki tugas dan peran masing-masing agar dapat mewujudkan visi yang diberikan oleh sutradara.

Berikut susunan crew yang biasa eps-production terapkan dalam pembuatan video company profile:

  • Produser Pelaksana/Line Producer

Produser pelaksana merupakan perpanjangan tangan dari produser untuk urusan teknis yang merancang satu produksi secara keseluruhan termasuk; plafon budget, timeline, tenaga kerja, dll. Produser pelaksana merancang sedemikian rupa agar proses produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Maka dari itu ia disebut sebagai produser pelaksana.

  • Sutradara

Sutradara bertanggungjawab untuk kreatif utama termasuk di dalamnya; menentukan plot dan alur cerita, casting, pemilihan crew, menentukan bloking pemeran, menentukan lokasi atau spot yang disesuaikan dengan narasi, menentukan pemilihan musik, pergerakan kamera, pilihan shot, dan hal kreatif lainnya. Dengan bantuan crew, sutradara memastikan segala visinya dapat berjalanan sesuai rencana.

Baca Juga : 3 Tahapan Produksi Pembuatan Video Iklan TVC Yang Wajib Kamu Tau

  • Asisten Sutradara

Asisten sutradara bertugas untuk membantu sutradara dalam hal jadwal panggilan crew dan pemeran ke lokasi, jadwal makan dan istirahat, jadwal set alat (kamera, lampu, artistic), dll. Ia harus tetap menjaga agar proses produksi sesuai dengan timeline yang sudah disiapkan oleh produser pelaksana dan memastikan semua adegan telah diambil. Asisten sutradara juga harus dapat menentukan perubahan jadwal jika ada jadwal yang tidak sesuai dengan timeline.

  • Director of Photography (DOP)

DOP ataupun operator kamera bertugas untuk membantu sutradara dalam teknis pengambilan gambar. Sutradara akan menjelaskan tampilan visual seperti apa yang diingankan, dan DOP akan menerjemahkan dan memenuhi keinginan sutradara perihal teknis seperti pemilihan lensa, filter, lighting, tone warna, dsb.

Baca Juga : Hal Yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Memilih Production House

  • Asisten Penata Kamera

Asisten penata kamera juga biasa disebut sebagai focus puller bertugas untuk memastikan semua gambar telah terambil secara fokus dan juga bertugas merakit dan membokar rigging kamera dari awal hingga akhir syuting.

  • Pilot Drone

Pilot Drone bertugas untuk mengoperasikan drone dalam pengambilan sudut video melalui udara.

  • Gaffer

Urusan pencahayaan, gaffer lah ahlinya. Ia akan merancang pencahayaan sedemikian rupa agar dapat memuaskan kebutuhan dan visi dari sutradara.

Baca Juga : Mau Buat Video Company Profile?, Udah Tau Konten dan Fungsinya?

  • Best Boy

Best boy merupakan asisten gaffer yang bertugas untuk mengurus logistik alat-alat dari lampunya.

  • Art Director

Art director bertanggungjawab akan merancang visual secara keseluruhan mulai dari warna, pattern, make up, dsb.

  • Production Sound Mixer

Production sound mixer bertugas untuk memonitor, mengatur levelling, melakukan mixing, memilih microphone, merekam suara dan mencatat sound report agar memudahkan proses sync pada proses paska produksi.

Demikianlah susunan crew yang biasa diterapkan oleh eps-production dalam pembuatan video company profile. Susunan crew ini juga bisa menyesuaikan kok dengan kebutuhan produksi pembuatan video kamu. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam pembuatan video company profile.

Baca Juga : Mengapa Video Company Profile Wajib Dimiliki Oleh Perusahaan

Read More