Perbedaan Antara Sensor Full Frame dan Super 35?

Little Richard pernah berkata, “It’s not the size of the ship; it’s the size of the waves.” Penting untuk kita memahami perbedaan ukuran sensor kamera di tengah teknologi kamera yang sangat berkembang saat ini. Ini akan sangat menentukan tampilan yang ingin kamu ambil nantinya sebagai sinematografer.

Jasa Video eps-production.com

 

Produsen kamera terus mengembangkan kiprahnya diseputar kemajuan teknologi dan strategi pemasaran mereka. Mereka memadukan gambar diam dan kamera video, menambahkan megapiksel, 4K, 6K, 8K, rentang yang lebih dinamis, dudukan lensa baru, ukuran sensor yang lebih besar, dan memutar berbagai hal menjadi terminologi yang agak membingungkan dan seringkali menyesatkan.

Untungnya, Media Division telah mengumpulkan penjelasan hebat tentang ukuran sensor gambar (1/3 ″ ke IMAX), mulai dari sejarahnya dan sampai bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas, komposisi, dan persepsi gambar yang akan Anda ambil.

kali ini kita akan fokus pada perbedaan antara Super 35mm dan Full Frame, tetapi tidak ada salahnya untuk menonton penjelasan dari media division tentang perbandingan dari setiap ukuran sensor di bawah ini.

Penting untuk diperhatikan bahwa ukuran sensor hampir tidak ada hubungannya dengan resolusi – itu adalah topik yang lain. Namun, sensor yang besar memungkinkan pitch piksel yang lebih besar (reseptor lebih besar) yang dapat menghasilkan gambar yang lebih bersih dengan kemampuan Low-Light yang lebih baik.

  • Super 35mm

– Crop Factor: 1.4-1.6x

– Approximate Sensor Size: 24x14mm

– Decent Depth-of-Field

– Adequate Dynamic Range

– Good Low-Light Capabilities

Sensor digital Super 35 (S35) adalah keluarga dengan berbagai ukuran dan terkadang kita dibuat bingung dengan sensor APS-C di DSLR. Setiap pabrikan membuat kamera mereka dengan ukuran sensor yang sedikit berbeda tetapi mereka tetap menyebutnya Super 35.

Misalnya, ARRI Alexa memiliki sensor berukuran 4: 3, 23,8 x 17,8mm. Canon C200 menggunakan sensor 16: 9 pada 24,6 x 13,8 mm. Panasonic memberi EVA-1 sensor 4: 3 pada 24,89 x 18,66 mm. Blackmagic dengan 23,1 x 12,99 mm di BMPCC 6K. Semua ini dipasarkan sebagai Super 35, tetapi jika Anda memasang lensa yang sama pada masing-masing kamera ini, Anda akan mendapatkan sedikit variasi dalam image crop.

Dan seperti yang Anda lihat, sebenarnya tidak ada 35mm di situ.

Istilah ‘Super 35’ berasal dari kamera film 35mm. Secara khusus, Super 35 mengacu pada metode pemanfaatan ruang pada film 35mm yang biasanya disediakan untuk trek audio optik untuk menangkap gambar yang lebih besar. Ini telah ada dengan satu cara atau lainnya sejak 1950an dan juga telah melalui sejumlah terminologi, dan juga perubahan ukuran.

Saat ini, kami umumnya menerima Super 35 yang berarti gambar memiliki faktor krop 1,4-1,6x dari pencitraan Bingkai Penuh.

  • Full Frame

– Crop Factor: 1x

– Approximate Sensor Size: 36x24mm

– Outstanding Depth-of-Field

– Excellent Dynamic Range

– Superior Low-Light Capabilities

Full Frame (umumnya 36 x 24mm tetapi bervariasi, sekali lagi, dari pabrikan dan bahkan model kamera) menemukan asalnya dari kamera diam 35mm yang baru mulai masuk ke dunia video / film dengan penambahan fitur video di Canon 5D Mark II (sekitar 2008). Sekarang ada banyak sekali penawaran kamera DSLR Full Frame dengan fitur video yang memotret gambar-gambar indah, dan pasar kamera kelas atas mengikuti, men-dubbing sensor besar ini dengan Format Besar atau LF.

Ini adalah cerita yang sama dengan LF juga – ini adalah istilah pemasaran dan ada beberapa kamera di luar sana dengan sensor berukuran sedikit berbeda dan lebih banyak lagi yang diberi nama LF.

Jika Anda memasang lensa yang sama ke kamera dengan sensor Full Frame vs satu dengan sensor Super 35, kamera Super 35 akan memberi Anda gambar yang ~ 1,5x diperbesar secara optik. Lensa panjang fokus 24mm akan memiliki kesetaraan 36mm. Panjang fokus 35mm menjadi 52,5mm. Lensa nifty-lima puluh (50mm) kesayangan itu sekarang menjadi lensa 75mm, dan seterusnya.

Tetapi ini tidak hanya berarti Anda harus melangkah lebih jauh dan lebih jauh ke belakang saat menyusun komposisi pengambilan gambar. Full Frame memiliki tampilan dan nuansa yang sangat berbeda dari Super 35, dan Anda dapat melihat perbedaannya dalam rekaman Anda.

Jasa Video eps-production.com

Full Frame terlihat lebih akrab bagi kita karena secara optik lebih mirip dengan bagaimana mata kita melihat dan kita memproses gambar-gambar itu dalam pikiran kita. Ada kedalaman fokus yang lebih dangkal (hal-hal yang lebih buram di latar belakang, juga disebut bokeh), dan itu memungkinkan kita untuk fokus pada (secara harfiah mengisolasi) orang atau objek yang kita ingin agar diperhatikan oleh audiens kita dalam Frame kita. Kamera bisa lebih dekat ke subjek, memberikan kesan yang lebih intim pada gambar yang dihasilkan. Gambar lebih bersih, sering kali menawarkan eksposur yang lebih baik dalam situasi cahaya redup, dan rentang dinamis yang lebih tinggi.

Super 35 secara klasik lebih kita kenal sebagai format sinematik, gambar yang dihasilkan seperti yang biasa kita lihat di teater. Itu tidak memiliki depth-of-field yang dangkal, dan itu membuatnya lebih mudah untuk fokus saat merekam. Lebih banyak objek berada dalam fokus dan pemirsa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari Frame yang lebih besar. Tetapi ada juga lebih banyak distorsi optik yang terlihat pada lensa lebar seperti chromatic aberration dan barrel distorsi karena Anda harus menggunakan lensa yang lebih lebar yang di-crop untuk mendapatkan framing yang sama.

Terakhir, Anda harus memilih ukuran sensor untuk tampilan yang ingin Anda ambil, dan jenis proyek yang akan Anda rekam. Seiring bertambahnya ukuran sensor, lensa dan peralatan yang dibutuhkan cenderung membesar juga. Jika Anda merekam film naratif bernaskah yang mungkin tidak menjadi masalah, tetapi jika Anda membuat film dokumenter run-and-gun, perlengkapan yang lebih kecil dan lebih ringan akan membuat segalanya lebih mudah.

Bagaimana menurut kamu apakah kamu lebih suka sensor full-frame atau super 35? Bisa kah kamu membedakannya?

Baca Juga:

Mengapa Survey Lokasi (recce) Itu Penting Dilakukan Sebelum Shooting?

10 Alat Ini Dapat Membuat Film Pendek Kamu Lebih Berkualitas loh! Yuk Simak Penjelasannya.

8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinema Yang Wajib Kamu Ketahui!

4 Peran Penting Storyboard Dalam Video

Jasa Video Company Profile | EPS PRODUCTION

Read More

8 Perbedaan Lensa Foto Dan Lensa Movie Cinema – Kamu Udah Tau?

Lensa merupakan salah satu instrumen penting yang menjadi kunci untuk menghasilkan video dan foto yang berkualitas. Saking pentingnya, lensa dibuat menyesuaikan kebutuhan penggunannya. Jadi kalau ingin membuat video yang berkualitas pastikan kamu memakai cinematic lens.

Jasa Video eps-production.com

Cine lens atau lensa sinematik adalah lensa yang dibuat dan didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan para filmmaker. Maklum saja, karena kebutuhan mereka jauh berbeda dengan para fotografer yang dimana mereka merekam gerakan secara terus menerus dan dengan kualitas yang distandarkan untuk videografi. Dari segi bodi dan teknologinya pun melebihi lensa foto biasa, begitupun harganya xD.

Seperti apa sih cinematic lens ini, yuk simak penjelasan 8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinema Yang Wajib Kamu Ketahui dibawah ini?

Fitur dan Karakter Cine Lens

  1. Desain Profesional
    Jasa Video eps-production.com
    Dari segi desain, cine lens sangat memuaskan dengan tampilannya yang compact. Kesan profesional didapat dari eksterior lensa yang dilengkapi penanda, adjustment rings manual untuk aperture, zoom dan focus. Selain cantik dilihat, desainnya dibuat khusus untuk mengatasi masalah yang biasanya ditemui fotografer saat memotret dengan lensa still.
  2. Bodi kokoh, Ukuran dan Berat Lensa

Jasa Video eps-production.com

Lensa sinematik dibuat untuk pemakaian kelas berat, biasanya bodynya full metal yang tahan banting dibawa shooting ke kondisi yang paling ekstrim sekalipun, jadi lensa sinematik lebih besar dan berat dibanding lensa foto. Menariknya, cine lens sudah memiliki standar ukuran untuk diameternya. Jika diperhatikan, sebagian besar cine lens jauh lebih besar bagian depannya dibanding lensa still.

Alasan cine lens memiliki diameter yang sama adalah demi aksesoris yang bakal digunakan pada mereka. Semisal memakai ND filter untuk beberapa adegan kemudian mengganti lensa tanpa perlu repot-repot ganti filter juga. Jadi image yang dihasilkan bisa tetap sama karena tidak ganti filter.

Sedangkan berat yang sama artinya kamu dapat mengganti focal length berbeda dan tidak perlu re-balance stabilization system. Ring lebih besar (bagian depan) biasanya dilengkapi knop untuk fungsi-fungsi lain seperti jarak fokus dan aperture (ya, kebanyakan mengandalkan manual fokus supaya transisi fokus lebih smooth.

  1. Kontrol fokus akurat

Salah satu fitur terpenting cine lens adalah kemampunnya untuk menjaga fokus pada subyek yang bergerak atau dengan smooth mengganti fokus dari satu subyek ke lainnya, subyek yang bergerak dalam adegan film harus selalu fokus dengan merotasi focus ring secara perlahan sembari mengikuti subyek bergerak. Ini sulit dilakukan dengan lensa still tapi bisa apik pada lensa sinematik. Selain itu, cine lens memiliki focus ring dengan penanda yang jelas dan hard stop di awal hingga akhir sehingga memudahkan akurasi dan melakukan fokus dengan mulus meski tanpa focus system. Selain itu, focus ring di cine lens bisa diputar 270 derajat mulai dari minimum hingga jarak tak terhitung (infinity). Kemampuan fokus juga lebih steady, jadi tidak ada goyang-goyang halus (focus breathing) yang biasanya terjadi jika memakai lensa still.

Beberapa Cine lens juga memiliki parfocal lens yang mampu mengunci fokus pada subyek meski di-zoom in. Jika pakai lensa still, proses zoom in dan zoom out membutuhkan re-focus yang biasanya tidak akurat. Jadi dengan cine lens maka proses zoom in dan zoom out bisa smooth tanpa ganti fokus.

  1. Kontrol Light dan Aperture

Tidak seperti lensa lainnya, cine lens tidak sekedar soal mengontrol aperture.Cine lens memiliki ring iris dengan penanda T-stop (lawannya f-stop) yang memberikanmu pengukuran pasti soal jumlah cahaya yang memasuki lensa, dibanding seberapa lebar bukaan lensa.

Jasa Video eps-production.com

Lensa ini memiliki fitur kontrol manual exposure berpresisi tinggi dan memungkinkan menjaga exposure di setiap adegan, tak peduli kondisi cuaca dan paparan saat shooting, ring iris juga click-less, jadi kamu tidak akan terganggu saat adjusting aperture dan mengubah exposure.

  1. Kontrol Zoom Internal

Seperti lensa profesional pada umumnya, kamu bisa zoom in dan zoom out dengan memutar ring zoom di bodi cine lens. Enaknya lagi, panjang lensa tidak berubah saat diputar seperti lensa still. Jadi hanya jerohannya saja yang bekerja, kemampuan ini sangat menguntungkan untuk filmmaker karena camera rig mereka selalu berada dalam sistem stabilizer yang bakal repot jika focal length berubah-ubah panjangnya (alamat harus setting keseimbangan lagi).

Jasa Video eps-production.com

Zoom ring-nya pun dijamin selalu smooth dan memberikan transisi focal distance yang berbeda-beda dengan sama mulusnya.

  1. Kualitas Optik yang Luar Biasa

Kualitas optik sebuah lensa sangat bergantung pada kualitas kaca. Lensa foto premium biasanya terbuat dari kaca high-end dan begitu juga untuk lensa videografi, lensa sinematik mungkin terlihat sama saja dengan lensa still tapi akan baru terlihat perbedaannya saat dikondisi pencahayaan yang kurang baik.

Kaca pada cine lens memungkinkan kamu untuk mengambil gambar dalam kondisi pencahayaan yang buruk, misalnya di bawah sinar terik atau kontras tinggi. Meski mungkin ada sedikit perbedaan warna dan kontras pada merk yang berbeda namun lensa sinematik dari brand sama hasilnya cenderung konsisten. Selain itu cine lens menghasilkan kejataman yang rata hingga ke bagian pojok image dan mengurangi chromatic aberration, distorsi dan vignetting yang biasa terdapat pada video, poin lainnya yang bikin cine lens disukai adalah kemampuannya menghasilkan bokeh yang cantik dan flare cahaya yang indah.

Cine Lens vs Lensa lain

  1. Harga dan Value

Soal performa memang memukau, tapi soal harga benar-benar menguras kantong untuk memiliki cine lens. Kelas premium bisa mencapai harga USD 100.000 alias Rp 1,3 milyar. Tak heran kebanyakan filmmaker memilih menyewa lensa sinematik ini dari pada membelinya sendiri.

Tapi juga ada versi “murah” kok seperti lensa pseudo-cine dan lensa cine-mod. Itu sebenarnya lensa foto digital yang dimodifikasi sehingga memiliki fungsinya mirip cine lens dan bisa digunakan pada DSLR, mirrorless dan kamera compact dengan hasil yang cukup memuaskan.

  1. Ada Cine Lens yang murah nggak sih?

Jawaban singkatnya: tidak.

Namun dengan mengerti karakteristik lensa cinematic, Anda dapat mengerti hal-hal apa saja yang biasanya diperlukan oleh filmmaker (dalam hal ini tentang lensa) :

Yang pertama adalah penggunaan manual focus. Hal ini begitu penting, apalagi jika lensa Anda bisa memberikan manual focus yang smooth, maka bersyukurlah Anda. Lebih bersyukur lagi jika lensa tersebut memiliki gerigi pada ring fokusnya, memungkinkan Anda memasang aksesoris tambahan seperti follow focus.

Berikutnya adalah perihal kemudahan. Lensa cinematic rata-rata akan dipadukan dengan stabilizer atau gimbal, karena itulah lensa cinematic mempermudah filmmaker dengan cara :

  1. ukuran diameternya yang kebanyakan sama semua
  2. penggantian diafragma atau f secara manual melalui lensa.

Dengan begitu, Anda tidak perlu repot-repot melepas kamera dari gimbal hanya untuk penyesuaian-penyesuaian sederhana seperti ganti filter lensa atau merubah bukaan lensa.

Sekian info mengenai 8 Perbedaan Lensa Photo Dan Lensa Cinemat Yang Wajib Kamu Ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah ilmu baru untuk kamu, seee yaaa……

Baca Juga :

Mengapa Survey Lokasi (recce) Itu Penting Dalam Videography?

4 Peran Penting Storyboard Dalam Video

Apa Kamu Tau Jenis-Jenis Dari Filter Lensa Kamera dan Kegunaannya?

 

Read More