7 Keunggulan Yang Dimiliki Kamera Full Frame
Bagi para penggiat dunia video dan foto profesional, kebanyakan dari mereka cenderung memilih kamera full frame dibanding APS-C. Simpelnya, karena kamera full frame memakai sensor yang berukuran sama dengan satu frame film 35mm tradisional, yakni 36 x 24 mm. Sensor ini lebih besar dari kamera bertipe APS-C yang memiliki sensor berukuran 22 x 15 mm.
Lantas, apa keuntungan memakai kamera bersensor full frame dibandingkan dengan kamera sensor APS-C? Berikut admin jabarkan 7 kelebihan kamera dengan sensor full frame :
- Memiliki sensor yang lebih besar dan lebih baik
Baca Juga: Mengenal Kamera Lumix S1H, Mirrorless Pertama Yang Diakui NETFLIX
Dibandingkan dengan kamera yang menggunakan sensor APS-C, kamera full frame memiliki sensor yang lebih besar. Semakin besar sensor, semakin besar piksel yang dimiliki, terang laman Adorama Camera. Piksel yang lebih besar dapat menangkap lebih banyak informasi warna dan cahaya masuk serta lebih sedikit noise dibanding piksel yang lebih kecil.
Itulah mengapa, ISO tinggi bekerja lebih baik pada kamera full frame berkat sensornya yang besar. Keuntungan lain ialah bisa membedakan variasi warna yang lebih halus serta menangkap rentang dinamis yang lebih besar. Hasil akhirnya akan meningkatkan akurasi, realisme dan vibrant pada foto.
- Biasanya, memiliki resolusi yang lebih besar
Biasanya, kamera full frame memiliki resolusi yang lebih besar dari kamera APS-C.
Dengan ini, kita bisa memotret dan mengambil video dalam keadaan pencahayaan yang minim. Selain itu, sensor full frame bisa menangkap detail yang halus, rentang dinamis yang besar, gambar yang lebih tajam dan mengurangi noise dalam foto, ungkap laman Adorama Camera. Lebih unggul dari kamera APS-C!
- Tidak ada crop factor seperti di APS-C dan MFT
Ada banyak pilihan lensa yang tersedia untuk kamera full frame. Dan tidak ada crop factor seperti di kamera APS-C. Misal, jika kita memasang lensa dengan panjang 24 mm, maka hasil akhirnya pun akan tetap 24 mm. Namun, jika dipasang di kamera APS-C, maka akan berubah jadi 36 mm karena ada crop factor 1,5 kali.
Begitu pula jika kita memakai lensa 50 mm, di full frame panjangnya tidak berubah, tetapi di kamera APS-C akan menjadi 75 mm. Simpelnya, dengan crop factor, lensa akan berubah menjadi lebih panjang. Lensa ultra-wide akan menjadi wide dan lensa wide akan menjadi normal. Dengan memakai full frame, hal ini tidak akan terjadi!
Editor Pick :
6 Situs download Template After Effect Gratis 2022
Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Sutradara
Teknik Shooting Video Menggunakan Green Screen
- Menghasilkan bokeh yang lebih halus
Laman Borrow Lenses membuat perbandingan antara bokeh yang dihasilkan oleh tiga kamera, yakni Canon 5D Mark III (full frame), Fuji X-E2 (APS-C dengan crop factor 1,5x) dan Olympus OM-D E-M1 (Micro Four Thirds/MFT dengan crop factor 2x). Di antara tiga kamera itu, mana yang mempunyai bokeh paling halus?
Lalu, Borrow Lenses mencoba memotret objek yang sama dengan focal length dan aperture yang sama. Hasilnya, kamera full frame dari Canon 5D Mark III memberi bokeh yang lebih halus dibanding kamera APS-C dan MFT yang memiliki crop factor. Pertimbangkan kamera full frame jika ingin bokeh yang lebih smooth.
- Noise yang dihasilkan lebih sedikit
Baca Juga: Perbedaan Editing Offline vs Online Dalam Video Dan Film
Memotret di tempat dengan pencahayaan minim membuat kita harus menaikkan ISO. Konsekuensinya, semakin tinggi ISO, semakin banyak noise yang muncul di foto. FYI, dalam fotografi, noise adalah distorsi visual yang berwujud titik-titik di gambar. Noise membuat hasil foto menjadi kurang jernih dan kurang bersih.
Kamera full frame memiliki sensor dan piksel yang besar, yang akan menghasilkan gambar dengan kualitas yang lebih baik pada ISO tinggi. Hasilnya, noise akan terlihat lebih sedikit dibanding kamera crop factor, seperti APS-C atau MFT. Bahkan, kamera full frame memiliki ISO maksimal hingga 25.600 atau lebih dengan noise yang lebih sedikit.
- Memiliki rentang dinamis yang lebih luas
Keunggulan lain dari kamera full frame adalah memiliki rentang dinamis yang lebih luas. Rentang dinamis luas bisa menangkap detail bayangan paling gelap dan detail highlight paling terang. Menurut laman Wex Photo Video, kamera dengan rentang dinamis luas bisa menangkap bayangan, midtone dan highlight lebih banyak.
Contoh nyatanya, kamera dengan rentang dinamis sempit bisa menangkap detail di area yang lebih gelap, tetapi gagal menangkap detail di area yang lebih terang, begitu pula sebaliknya. Seperti di contoh foto di atas, detail langit di foto sebelah kiri kurang terlihat dan warnanya kurang menonjol. Namun, hal ini bisa diminimalisir di kamera full frame.
- Bagian body dibuat dari bahan yang lebih berkualitas
Baca Juga: Mengenal Keunggulan Kamera Sony FX3 Si Monster Kecil Sinematik
Seperti yang kita tahu, kamera full frame memiliki harga yang lebih mahal dari kamera APS-C dan MFT. Bahan untuk membuat body kamera APS-C dan MFT biasanya dibuat dari campuran plastik dan polikarbonat, jelas laman Wex Photo Video. Sementara, kamera full frame banyak yang dibuat dari magnesium yang lebih padat.
Karena bahannya yang lebih berkualitas, kamera full frame lebih tahan terhadap cuaca, debu dan air. Namun, hal ini membawa konsekuensi tersendiri, yakni ukuran body kamera yang menjadi lebih berat dari kamera crop factor.
Nah, itulah 7 keunggulan kamera full frame dibanding kamera APS-C atau MFT. Dengan segala plus-minusnya, siapkah kamu berganti ke kamera full frame?
Corporate Profile PT. Elleair Indonesia
PT. Elleair Indonesia merupakan anak perusahaan DAIO PAPER Corporation, salah satu Produsen Kertas dan Pengemasan terbesar di Jepang yang didirikan di tahun 1943. Seiring dengan tanggapan dan respon yang baik dari ibu dan bayi di Indonesia, pada tahun 2014, PT. Elleair International Manufacturing Indonesia didirikan di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan mendistribusikan produk-produk terbaik bagi masyarakat Indonesia secara langsung dan cepat.
GOO.N adalah salah satu produk unggulan PT. Elleair Indonesia yang dibuat untuk membuat bayi nyaman, melindungi kulit bayi dari iritasi dan mendukung tumbuh kembang bayi untuk selalu sehat.
5 Protokol Kesehatan Syuting Film di Masa Pandemi
Pandemi ini membuat kita harus beradaptasi dengan normal yang baru termasuk proses produksi sebuah film. Dalam menjalankan syuting di masa pandemi, eps-production harus menyiapkan beberapa protokol kesehatan untuk tim produksi. Protokol kesehatan yang ketat ini harus dipatuhi oleh semua kru agar proses syuting berjalan lancar, aman, dan semua kru terjamin kesehatan dan keselamatannya. Protokol kesehatan yang kita jalani akan kita bahas di bawah ini:
- Wajib PCR
Di tahap praproduksi, semua kru dan pemain wajib mengikuti PCR Swab Test yang disediakan oleh production house. Jika hasilnya negatif, maka kru dan pemain tersebut baru boleh mengikuti proses syuting. Jika ada yang positif, maka dengan terpaksa kru atau pemain itu harus mengisolasi diri selama 14 hari atau hingga sudah dinyatakan negatif dari COVID-19.
Baca Juga : 5 Tips Membuat Karakter dalam Film
- Tes Antigen Secara Berkala
Tes antigen dilakukan secara berkala guna memastikan semua orang tetap dalam keadaan sehat dan negatif dari COVID-19. Tim produksi memilih 25% dari kru setiap harinya secara acak untuk mengikuti tes antigen guna memastikan cluster yang dibentuk selalu aman.
- Pembagian Ring
Lokasi syuting dibagi ke dalam lima ring. Hanya kru-kru inti seperti sutradara, produser, produser pelaksana, asisten sutradara, dan petugas lain yang ditunjuk yang boleh masuk ke semua ring. Hal ini dilakukan untuk mencegah kru berkumpul di satu titik dalam waktu yang lama.
- Jam Kerja Maksimal 15 Jam
Proses produksi ini sangat menguras mental dan energi. Jika kru dan pemain tidak istirahat dengan cukup, maka mereka rentan akan penyakit. Proses produksi di masa pandemi akan dilakukan seefeketif dan seefisien mungkin. Jam kerja syuting pun dibatasi hingga maksimal 15 jam kerja. Maka sutradara sudah harus menyiapkan praproduksi seefektif mungkin sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk mengatasi kesalahpahaman di saat proses produksi.
Baca Juga : 5 Tahapan Produksi Dalam Pembuatan Video Company Profile
- 3M dan Disinfeksi
Yang terakhir dan sangat wajib untuk dipatuhi adalah selalu menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan disinfeksi secara berkala. Pada saat produksi ini hanya pemain yang diizinkan memasuki set tanpa menggunakan masker, walaupun tetap dihimbau untuk memakai masker sampai kamera mulai merekam adegan. Properti dan peralatan juga merupakan salah satu tempat yang wajib diperhatikan kebersihannya. Oleh karena itu kru yang bertanggung jawab wajib menyemprot cairan disinfektan ke peralatan syuting, props, kostum, sampai peralatan makeup sebelum disentuh atau dipakai oleh pemain.
Begitulah protokol kesehatan yang kita jalankan selama proses produksi agar semua kru dan pemain tetap sehat dana man untuk kembali berkumpul bersama keluarga. Jaga kesehatan selalu ya guys.
Baca Juga : 5 Fungsi Iklan Digital Buat Produkmu Disaat Pandemi
Unsur Naratif dan Sinematik dalam Film
Pernahkah kamu menonton cerita film dan merasa asik dengan film tersebut? Atau kamu mendapatkan sesuatu yang menarik dari film tersebut?
Tanpa kita sadari, di dalam sebuah cerita film terdapat unsur yang membentuknya yang menjadikan cerita tersebut semakin hidup dan mampu membuat para penonton tertarik untuk melihat, mulai dari tokoh, cerita, latar, adegan, music, acting, pergerakan kamera, dll.
Unsur tersebut adalah unsur naratif dan unsur sinematik. Kedua unsur tersebut saling mengisi satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan dalam membuat sebuah film atau video.
Kita harus dapat memahami dan mengerti tentang kedua unsur tersebut agar dapat memahami film secara menyeluruh dan mendalam. Oleh karena itu, pada tulisan kali ini, kita akan mengulas mengenai pengertian dari unsur naratif dan unsur sinematik. Berikut penjelasannya:
Baca Juga : 6 Teknik Pencahayaan Terbaik Dalam Film | EPS PRODUCTION
UNSUR NARATIF
Unsur naratif adalah unsur yang terdiri dari rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan antara satu dengan lainnya dan berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif dan setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu, serta lainnya-lainnya. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan. Singkatnya unsur naratif ini dapat diartikan sebagai bagaimana perlakuan film-maker kepada filmnya sendiri.
Unsur naratif dapat dikembangkan ke dalam pola tiga babak yaitu Pendahuluan (tokoh, setting lokasi, dan cerita), Pertengahan (konflik dan klimaks), dan Penutup yang akan menjadi kesimpulan film.
Baca Juga : Pentingnya Behind The Scene Dalam Produksi Film dan Video
Aspek dan Elemen Cerita Pada Unsur Naratif
Berikut di bawah ini aspek-aspek cerita dalam unsur naratif:
- Latar Cerita
Latar cerita atau biasa disebut dengan lokasi ini terbagi menjadi empat macam, yaitu realis (nyata), fiksi (rekaan), fiksi (alam nyata), dan non fiksi.
- Urutan Waktu
Dalam sebuah cerita film terdapat urutan waktu yang akan menunjukkan pola dalam perjalanan film tersebut. Terdapat dua pola waktu, yaitu pola linier dan pola non linier. Pola linier adaalah pola yang menunjukkan sebuah urutan dari aksi atau peristiwa tanpa ada interupsi waktu yang signifikan.
Sedangkan pola non linier penulis memanipulasi urutan waktu dalam cerita sehingga hubungan sebab-akibatnya tidak begitu jelas. Dan pola non linier ini biasanya akan membuat penonton merasa kesulitan dalam mengikuti alur cerita yang ada.
- Durasi Waktu
Durasi waktu terbagi menjadi dua yakni durasi waktu dalam film dan durasi cerita film. Dua hal ini sangatlah berbeda. Durasi waktu dalam sebuah film biasanya 90 – 120 menit, namun durasi ceritanya dapat terdiri dari beberapa rangkaian waktu yang cukup panjang misalnya sehari, seminggu, setahun bahkan bertahun-tahun.
- Frekuensi Waktu
Munculnya banyak adegan yang sama persis dalam sebuah angle yang berbeda biasa disebut sebagai frekuensi waktu. Biasanya hal ini terjadi karena adanya flashback atau kilas depan dari sebuah cerita. Kemungkinan dari motif cerita ini akan menjadikan pengulangan dalam sebuah shot.
- Karakter
Peran protagonis akan menjadi motivator utama dalam film yang akan berselisih dengan peran antagonis.
- Konflik
Konflik datang dari pemeran antagonis yang akan menghalangi aksi dari pemeran protagonist.
UNSUR SINEMATIK
Unsur sinematik adalah cara atau dengan menggunakan gaya apa sebuah film itu digarap. Sederhananya, sinematik sendiri memilik arti pengambilan gambar sesuai dengan kaidah film bioskop. Dalam unsur sinematik, ada beberapa aspek yang membentuknya, yaitu :
- Mise en scene unsur sinematik
Mise en scene (dibaca mis ong sen) adalah setiap hal yang terlihat di dalam sebuah frame film. Mise en Scene pertama kali muncul sebagai istilah film dalam kritik oleh Cahiers du Cinema. Istilah berbahasa Prancis ini diadaptasi dari seni panggung yang memiliki arti ‘penempatan di panggung’. Dalam film, panggung ini dibatasi oleh frame, yaitu hanya hal-hal yang terlihat di layar kamera.
Mise en Scène sendiri meliputi beberapa aspek, antara lain: setting, aktor, bloking, kostum, dan lighting. Semua aspek itu tidak hanya berperan secara naratif, tetapi juga secara visual maupun puitis.
- Sinematografi Unsur Sinematik
Sinematografi ialah ilmu yang menjelaskan tentang teknik dalam pengambilan gambar dan menggabungkan gambar tersebut hingga membentuk sebuah cerita. Sinematografi meliputi segala elemen visual yang akan ditampilkan pada layar ketika film ditayangkan. Elemen-elemen tersebut meliputi framing, zooming, exposure, tata cahaya, komposisi, pergerakan kamera, sudut-sudut kamera, pemilihan film, pemilihan lensa, fokus, warna, penggunaan filter, dan depth of field.
Sinematografi sendiri hampir sama dengan fotografi, yaitu menangkap pantulan dari cahaya yang mengenai suatu benda. Bedanya, peralatan yang digunakan fotografi yaitu menggunakan alat tangkap tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.
- Editing Unsur Sinematik
Editing adalah proses yang dilakukan oleh editor dengan memotong dan menyambung potongan gambar untuk dijadikan sebagai cerita yang utuh dan dapat dimengerti. Terdapat dua proses editing yaitu editing offline dan juga editing online.
- Suara Unsur Sinematik
Suara merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan film, karena dengan adanya suara maka akan memberikan nyawa bagi film tersebut. Terlebih lagi, baik tidaknya kualitas dari suara sangat berpengaruh terhadap film tersebut. Sound sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Diegetic
Diegetic yaitu suara dimana sumber suaranya terlihat dalam layar atau disiratkan oleh aksi dalam film. Contoh : suara karakter, suara peraga, musik instrumen musik
- Non-Diegetic
Non-Diegetic yaitu suara yang tidak nampak di layar dan tidak juga diterapkan oleh para aksi, biasanya suara tersebut keluar dari tempat kejadian cerita. Contoh: komentar narator, instrumen, suara efek.
Itulah pengertian unsur naratif dan unsur sinematik. Semua unsur tersebut saling berkesinambungan satu sama lain. Jika salah satu elemen diatas dihilangkan maka elemen yang lain harus lebih ditonjolkan agar menutup kekosongan dari elemen yang hilang.
Begitulah aspek naratif dan sinematik yang terdapat dalam film yang harus kamu perhatikan dalam pembuatan filmmu. Selamat berkarya…
Baca Juga : Hal Yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Memilih Production House
5 Jenis Konflik Film Untuk Inspirasimu Membuat Cerita
Bagaimana sih cara mencari konflik utama untuk cerita film atau video marketing? Banyak penulis baru yang bingung ingin mulai dari mana untuk proses kreatifnya. Hal ini sebenarnya cukup tricky dalam menentukan konflik utama cerita. Apakah harus dimulai dari alur film, atau karakter yang didahulukan, atau aspek lainnya yang jadi langkah awal? Semakin membingungkan bukan? Tapi kita bisa perhatikan dari seluruh film yang kita tonton selalu memiliki jenis konflik utama yang tak jauh berbeda antara satu dengan lainnya. Nah berikut di bawah ini EPS PRODUCTION akan memberikan informasi tentang jenis konflik apa saja yang bisa kamu terapkan dalam penulisanmu:
Baca Juga : 5 Tahapan Pembuatan Film Pendek
- Manusia vs Manusia
Film dengan konflik seperti ini banyak dikemas ke dalam bentuk film superhero yang merepresentasikan sifat buruk manusia yang serakah. Konflik ini juga merupakan konflik yang paling mudah untuk kita temukan dalam kehidupan sehari. Bukan hanya film superhero saja yang menggunakannya, konflik manusia vs manusia ini juga sering digunakan dalam film drama. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah The Avengers, Saving Prvate Ryan, The Intern, dll.
- Manusia vs Dirinya Sendiri
Konflik ini cukup besar untuk kamu terapkan ke dalam ceritamu. Berbeda dari poin sebelumnya dimana konflik terjadi oleh manusia lainnya, pada konflik ini kita akan memancing konflik utama cerita melalui eksplorasi kondisi psikologis seseorang. Dengan konflik ini memungkinkan karakter protagonis menjadi antagonis dari konfliknya sendiri. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah The Theory of Everything, Fight Club, Transpotting, dll.
Baca Juga : 6 Tahapan Development Ide Kreatif Dalam Pembuatan Film
- Manusia vs Alam
Alam merupakan elemen di luar kuasa manusia yang berpotensi menjadi sebuah konflik. Fenomena-fenomena alam dapat mengancam eksistensi manusia di muka bumi ini. Sebabnya bisa berasal dari ulah manusia itu sendiri dan bisa juga dari faktor eksternal seperti bencana alam, wabah, musibah, dll. Konflik manusia vs alam ini juga bisa kamu kembangkan seperti makhluk hidup lainnya seperti ikan hiu, gorilla, kingkong, dinosaurus, dll. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah 2012, The Day After Tomorrow, Everest, Jurassic Park, Jaws, dll.
- Manusia vs Masyarakat
Biasanya film dengan konflik seperti ini akan menampilkan karakter yang merasa diberikan beban atau tuntutan dari masyarakat yang ia tak pahami. Manusia hidup dalam komunitas masyarakat dan setiap manusia memiliki karakter masing-masing. Konflik ini bisa saja sangat relate dengan penonton dimana selisih paham antara individu dengan masyarakat kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah Into The Wild, American Beauty, Dead Poets Society, dll.
- Manusia vs Supranatural
Film horor semakin marak di kalangan pecinta film dan kita tinggal di negara yang memiliki aneka ragam urusan klenik. Ada banyak konflik yang belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan dan nalar logika, semua konflik di luar ini, dapat dikategorikan sebagai kekuatan supranatural. Contoh film yang menggunakan konflik ini adalah Keramat, Annabelle, The Conjuring, dll.
Itulah beberapa konflik yang bisa kamu terapkan dalam pembuatan cerita untuk film kamu. Kamu bisa memulai cerita film kamu dari pemilihan konflik utama dalam cerita. Gimana? sudah mulai terinspirasi? Selamat menulis.
Baca Juga : 6 Skill yang Dibutuhkan oleh Seorang Art Director
3 Tren Iklan di Masa Pandemi
Pandemi ini memaksa kita untuk segera membuat perubahan dalam kehidupan. Segala kalangan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan normal yang baru. Biasanya kita mengunjungi rumah orang tua atau saudara di akhir pekan, kini kita hanya bisa menatap layar ponsel untuk bertatap muka dengan orang terkasih. Dulu kita dapat sebebasnya keluar untuk beraktifitas, sekarang kita keluar hanya jika ada keperluan yang mendesak demi menjaga keamanan dari “musuh” yang tak terlihat.
Baca Juga : 5 Fungsi Iklan Digital Buat Produkmu Disaat Pandemi
Tidak hanya kita sebagai individu, perusahaan pun harus beradaptasi dengan situasi sekarang ini. Perusahaan harus jeli dalam budgeting. Dulu dapat mengeluarkan budget yang cukup banyak untuk melakukan promosi namun sekarang perusahaan harus mencari akal untuk dapat memperkecil budget tersebut sehingga dapat membuat kegiatan promosi agar dapat menggapai customer.
Nah, kali ini eps-production akan menjelaskan beberapa bentuk iklan yang akan tren di masa pandemi ini. Yuk langsung saja!
- Emosional
Kehilangan. Kata yang paling banyak dijumpai di masa sulit ini. mulai dari kehilangan bisnis, pekerjaan, bahkan mengikhlaskan kepergian keluarga tercinta. Sebagai perusahaan yang akan membuat sebuah iklan, kita harus berhati-hati dengan hal sensitif tersebut. Jangan sampai customer tersinggung atau bahkan terluka karena iklan dari brand kita. Kita bisa menghibur dan menyemangati customer dengan iklan karna emosional tidak selalu bicara tentang kesedihan. Dengan sentuhan emosi kita bisa menenangkan customer dari ketidakpastian akhir dari pandemi ini. Maka dari itu iklan yang emosional ini akan menjadi tren di masa pandemi.
Baca Juga : Yuk Kenali Sejarah dan Gejala Covid 19 Agar Kamu Bisa Terhindar dari Pandemi ini
- Out of the box
Kerunyaman situasi pandemi ini membuat semua orang harus dapat mencari jalan baru untuk dapat terus bertahan. Terobosan-terobosan juga banyak tercipta di masa sulit ini. Hal yang tak pernah terpikirkan bisa terlaksana di masa ini. Perusahaan harus dapat menyeimbangi ataupun beradaptasi dengan membuat iklan yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Iklan yang out of the box ini juga akan memberikan setitik cahaya kepada customer untuk dapat berpikir dan membuka pintu menuju normal yang baru.
- Pemberdayaan Kelompok
Membuat iklan dengan memberdayakan sekelompok orang akan menjadi tren di masa pandemi ini. Dengan memberdayakan sekelompok orang, maka perusahaan akan menciptakan brand image baru di mata customer. Kenapa tidak, dengan ini perusahaan berkesempatan untuk menunjukkan hal yang menjadi perhatian perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan membuat iklan dengan mengikutsertakan wanita di dalamnya. Maka customer bisa mengetahui bahwa perusahaan ini peduli terhadap wanita.
Nah begitulah penjelasan dari tren iklan di masa pandemi ini. Namun ini bukan sebuah paten yang harus selalu kamu ikuti ya. Kamu juga harus selalu update akan perkembangan tren iklan. Karena tren iklan akan selalu beradaptasi secepat laju teknologi sekarang ini.
Baca Juga : 3 Tahapan Produksi Pembuatan Video Iklan TVC
6 Tahapan Development Ide Kreatif Dalam Pembuatan Film
Terdapat beberapa tahapan pembuatan film seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tahapan apa saja sih yang harus kita jalankan dalam mengembangkan ide kreatif yang kita punya? Tahapan yang akan kita bahas ini merupakan pondasi penting dari sebuah film yang nantinya akan lebih banyak membahas cerita dan financial dalam pembuatan film.
Berikut di bawah ini tahapannya:
- Story
Proses dimulai dengan pemilihan cerita oleh produser. Cerita yang dipilih bisa diambil dari cerpen, novel, kisah nyata, maupun ide orisinil dari pembuat cerita. Produser harus mengurus perizinan copyright dan intellectual property (IP) kepada pemilik cerita untuk dibuat ke bentuk film.
Baca juga : 10 Istilah Pelabelan Untuk Film Yang Kamu Tonton
- Synopsis
Sinopsis adalah ringkasan atau bentuk pendek namun padat dari sebuah cerita dengan tetap memperhatikan unsur intrinsik dari cerita tersebut. Pembuatan sinopsis dilakukan oleh produser dan penulis. Sinopsis ditulis untuk membuat penonton tertarik akan sebuah karya film.
- Treatment
Pada tahap treatment, skenario sudah di-breakdown secara rinci, namun pada tahap ini masih belum terdapat dialog di dalamnya. Untuk menentukan struktur film awal, tengah, dan akhir maka dibuatkan treatment. Jika menggunakan struktur tiga langkah dapat dimulai dengan persiapan, konfrontasi, dan resolusi.
- Script
Selanjutnya penulis menulis script dengan tingkat dramatisasi, kejelasan, struktur, dialog, dan gaya keseluruhan yang diinginkan. Proses pembuatan script ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan feel yang diinginkan penulis.
Baca Juga : Mengenal Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Sutradara
- Packaging
Setelah script selesai, produser akan mengemas film dengan menyertakan informasi film seperti tema film, target penonton, referensi aktor dan aktris, dan referensi sutradara yang akan diajak kerjasama. Packaging ini dibuat untuk keperluan pitching guna mendapatkan pendanaan dari investor.
- Finance
Setelah film berhasil dikemas sedemikian rupa, maka produser akan menawarkan filmnya ke berbagai pihak seperti investor perorangan atau perusahaan, production house, dan pihak lainnya yang tertarik untuk mendanai pembuatan film. Produser juga akan menawarkan filmnya kepada aktor atau aktris yang akan diajak bekerjasama.
Setelah adanyanya kesepakatan dan kontrak kerjasama, maka proses development film sudah selesai dan bisa lanjut kepada tahap pre-production dst.
Proses development film di atas adalah serangkaian proses yang biasa dijalankan oleh produser sebelum masuk ke tahapan-tahapan pembuatan film. Kamu bisa menjalankan proses ini untuk mempermudah dalam pembuatan film.
Baca Juga : Pentingnya Behind The Scene Dalam Produksi Film dan Video
8 Jenis Video Storytelling Untuk Membantu Bisnis Anda Semakin Dikenal
Di era digital seperti sekarang ini, video adalah salah satu alat marketing yang dinilai cukup menarik dan efektif oleh pelaku bisnis. Dengan distribusi video di digital, durasi sudah tidak lagi menjadi kekhawatiran seperti saat membuat video untuk distribusi di televisi, karena akan berpengaruh pada biaya. Dengan tidak ada batasan durasi, eksplorasi terhadap video dapat lebih beragam dan mengutamakan storytelling. Storytelling video memanfaatkan kekuatan untuk bercerita dengan bentuk audio dan visual.
4 kekuatan yang dimiliki Storytelling video, yaitu:
- Emotional: Penonton punya kesempatan untuk tersentuh emosinya dengan cerita di video.
- Educational: Dapat menyampaikan hal-hal informatif dalam rangkaian cerita.
- Emphatic: Dengan menonton video dapat menumbuhkan rasa percaya dan empati dari penonton.
- Engaging: Setelah menonton video, penonton dapat terlibat lebih lanjut dengan memberikan komentarnya untuk video atau membagikan video ke teman dan kerabatnya, jadi lebih shareabledan memiliki potensi untuk viral.
8 Jenis Video Storytelling Beserta Contoh Untuk Membuat Bisnis Anda Semakin Dikenal, seperti:
- Web Series
Web Series sudah tidak asing lagi di telinga, ada banyak web series yang dibuat oleh brand yang dapat kita tonton di Youtube. Bentuk web series sendiri seperti film pendek yang terdiri dari beberapa episode, biasanya akan tayang setiap seminggu sekali. Di akhir setiap episode akan ada cliffhanger atau cerita menggantung yang membuat penonton penasaran dan menunggu kelanjutan cerita di episode selanjutnya. Eksplorasi genre pada web series juga sangat luas dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Web series cocok untuk brand awareness dan menciptakan engagement antara brand dan penonton. Kemunculan brand pada sebuah web series dapat berupa value dari brand atau product placement.
Baca Juga : 4 Alasan Kenapa Website Perusahaan Butuh Video
- Short Film
Short film adalah format film dengan durasi pendek. Tidak ada standarisasi yang jelas berapa durasi dari sebuah short film, tetapi jika untuk keperluan distribusi digital seperti di Youtube, durasi 10-30 menit sudah cukup tepat. Tentunya untuk menentukan durasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan cerita dari film itu sendiri. Eksplorasi genre untuk short film juga sangat terbuka, dari mulai drama, roman, komedi, horor, laga, misteri, dan yang lainnya. Short film cocok untuk brand awareness dan menciptakan engagement antara brand dan penonton. Kemunculan brand pada sebuah short film dapat berupa value dari brand atau product placement.
- Documentary Video
Documentary video adalah video yang memaparkan fakta dan kenyataan yang ada. Proses pembuatan sebuah documentary video membutuhkan proses research untuk menemukan fakta-fakta yang ada, caranya bisa dengan wawancara, observasi lapangan, menyebarkan survey, ataupun studi pustaka. Ada beberapa jenis documentary video yang mungkin dibuat oleh bisnis anda, seperti mengangangkat sebuah topik tertentu, menceritakan bagaimana bisnis bisa tercipta dan berkembang, profil orang-orang yang ada di balik sebuah bisnis.
- Thematic Video
Thematic video adalah jenis video yang mengangkat sebuah tema tertentu, biasa dipakai saat ada hari raya atau hari peringatan, seperti Idulfitri, tahun baru, valentine, hari Kartini, hari kemerdekaan, hari ibu dan yang lainnya. Thematic video memang sengaja dibuat untuk mengikuti tema-tema tersebut, jenis videonya bisa beragam, seperti manifesto video, gabungan beberapa cerita, atau yang lainnya.
Baca Juga : Perbedaan Iklan Komersial Dan Iklan Non Komersial
- Biography Video
Biography video adalah jenis video yang menceritakan kisah hidup seseorang, biasa tokoh yang diangkat adalah orang yang ada dibalik sebuah bisnis atau orang yang dapat merepresentasikan value dari sebuah bisnis. Timeline kehidupan seseorang yang diangkat dalam video dapat disesuaikan dengan cerita yang ingin diangkat, bisa sejak lahir hingga saat ini atau mengambil periode waktu tertentu yang lebih sesuai.
- Product Video
Product video adalah video yang dibuat secara khusus untuk memberikan informasi lebih lanjut pada sebuah produk, seperti fungsinya, kandungan yang ada di dalamnya, cara pemakaiannya, dan yang informasi lainnya mengenai produk. Walaupun tujuan video sangat fungsional, bukan berarti video harus dibuat secara kaku dan membosankan. Tetapi masih bisa dirangkai menjadi sebuah video dengan cerita dan visual yang menarik, tanpa menghilangkan esensi dari produk yang ingin disampaikan ke penonton.
- Comedy Sketch
Comedy sketch adalah video yang terdiri dari serangkaian adegan komedi yang diperankan oleh beberapa aktor dengan tujuan untuk membuat penontonnya tertawa. Perlu mencari aktor yang memang sudah terbiasa memerankan adegan komedi. Kemunculan brand pada sebuah comedy sketch dapat berupa product placement.
- Music Video
Music video adalah video yang khusus dibuat untuk mengiringi sebuah lagu. Membuat music video bisa jadi salah satu alternatif marketing tools untuk brand dan biasanya lagunya juga akan dibuat khusus untuk brand. Dalam pembuatan membuat music video perlu bekerjasama dengan musisi yang memiliki value dan juga genre music yang masih sesuai dengan brand.
Baca Juga : Hal Yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Memilih Production House
Kesimpulan
Itulah 8 jenis storytelling video yang dapat membantu bisnis anda. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan juga porsi untuk memaparkan lebih lanjut mengenai brand atau bisnis ada dengan persentase yang berbeda-beda. Sebelum memutuskan akan membuat jenis storytelling video yang mana, ada baiknya menentukan tujuan dari video, agar dapat memilih video yang tepat.
Apakah Anda masih punya pertanyaan seputar storytelling video? Kami dapat menjawab pertanyaan dan memberikan konsultasi gratis untuk Anda. Silakan hubungi kami via email pada halaman contact atau whatsapp dipojok kanan bawah.
4 Alasan Kenapa Website Perusahaan Butuh Video!
Kamu pasti berpikir, “hah? Apa hubungannya website sama video?” Memang masih banyak yang belum paham bahwa video merupakan faktor penting yang mempengaruhi engagement sebuah website perusahaan.
Ada banyak cara meletakan video di dalam sebuah website. Kamu bisa meletakannya sebagai background di main slider, bisa meletakannya sebagai tautan di tombol, atau bisa juga meng-embed video tersebut di tengah-tengah halaman.
Lalu kenapa sih website perusahaan kamu membutuhkan video? Nah, kami akan coba jelaskan apa hubungannya dan kenapa halaman depan website kamu memerlukan video!
- Kesan Pertama Adalah Segalanya
Sama seperti bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya, website perusahaan kamu pun perlu kesan pertama yang bagus. Nah dengan menambahkan video di website kamu, itu akan memberikan kesan pertama yang bagus buat pengunjung website kamu. Website kamu tidak hanya terlihat profesional, tetapi pengunjung juga dapat mengenal perusahaan kamu dengan cepat.
- Menjelaskan Dengan Mudah
Pernah dengar kalau satu menit video berarti sama dengan 1.8 juta kata? Nah daripada menjejali website kamu dengan 1.8 juta kata (yang tentu saja akan mengganggu tampilan website kamu), kenapa gak bikin video satu menit aja? Dengan meletakan video di website perusahaan kamu, kamu punya peluang untuk memperkenalkan perusahaan kamu lebih dalam ke pengunjung.
Baca Juga : Mengapa Video Company Profile Wajib Dimiliki Oleh Perusahaan
- Mempermudah Penjualan
Video yang merupakan media yang sangat disukai oleh pengguna internet, juga dapat mempermudah penjualan produk / layanan kamu. Dengan video, tim sales kamu dapat melakukan percakapan dengan lebih informatif dan produktif. Kamu bahkan bisa membuat video yang menjawab topik-topik tertentu. Dengan begitu, layanan yang kamu tawarkan dapat tersampaikan dengan lebih jelas.
- Menciptakan Empati
Video tidak hanya efektif untuk menunjukan produk atau layanan yang kamu jual, tetapi juga memaparkan brand value dan mission statement dari brand kamu. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menyentuh hati para audiens. Kamu bisa membuat video-video tematik, seperti film pendek, atau bahkan web series untuk menyentuh perasaan calon konsumen kamu dengan jitu.
Baca Juga : 5 Tahapan Produksi Dalam Pembuatan Video Company Profile
Penutup
Kesimpulannya, video adalah media yang mudah diletakan di mana saja, termasuk di website kamu. Tertarik bikin video? Silakan hubungi kami di halaman berikut ini atau Whatsapp 081280002771.